Derma bukan hanya uang
Banyak orang mungkin beranggapan bahwa berderma tidak susah. Bukankah tinggal bagi duit atau bantu orang dengan tenaga?Â
Jika kita menyimak pesan leluhur yang ada dalam buku Dvipantara Dharma Sastra yang dikompilasi dan transkreasi oleh Anand Krisna, www.booksindonesia.com, kita akan berpikir ulang.Â
Derma utama adalah Derma " Abhaya " - membuat sesama makhluk bebas dari rasa takut, dengan cara tidak menyakiti siapa pun. Seseorang yang berderma demikian, sudah pasti terbebaskan pula dari rasa takut dan dicintai oleh sesama makhluk.
Â
Membuat orang lain bebas dari rasa takut menjadikan Derma yang utama. Sebelum kita berbagi sesuatu, kita harus mengalaminya terlebih dahulu sehingga yang kita bagikan berguna. Tanpa kita mengalaminya terlebih dahulu sama saja kita berbohong.Â
Kita menasehati sesuatu yang kita belum meyakini bahwa yang kita bagikan benar-benar bermanfaat.Â
Hanya dengan terbebaskan dari rasa takut kita bisa menjadi manusia bahagia. Rasa takut terhadap segala hal. Takut tidak diakui sebagai orang pintar atau pandai telah membentuk seseorang mencari segala cara untuk menjadi pintar. Bila ia menggunakan cara yang tepat, ia banyak membaca buku dan berdiskusi dengan orang yang pintar juga.Â
Tetapi bila ia berbuat secara tidak  tepat akan mencari jalan pintas buruk. Atau yang sekarang sedang ngetrend dengan konten YouTube, kadang melakukan sesuatu yang berbahaya terhadap dirinya atau bahkan terhadap orang lain; misalnya dengan membawa kendaraan secara ugal-ugalan. Hanya demi konten videonya agar banyak ditonton.
Derma "Abhaya"
Agar seseorang memahami yang dimaksudkan dengan 'Abhaya', maka seseorang mesti senantiasa belajar tentang kesejatian dirinya. Pengetahuan tentang diri sendiri serta hukum alam yang bekerja di alam semesta. Dasar dari segala hukum alam adalah Hukum Sebab Akibat. Hukum Tabur Tuai.Â
Untuk memahami hukum alam ini, kita haruslah bertindak dengan cara: 'Jangan menyakiti sesama/hewan bila kita mau dicubit; maka janganlah mencubit. Hukum ini sangat populer, karena ada dalam semua kitab suci yang diajarkan oleh nabi yang dipercayainya.Â
Pengetahuan seperti di atas bisa membuat seseorang menjadi bijak. Agar bisa membentuk seseorang mejaid hebat, maka orang tersebut mesti melakoni dengan tepat tentang hukum dasar alam. Pengetahuan tersebut mesti diimplementasikan dalam kehidupan sehare-hari.
Pengetahuan yang kita miliki sekedar informasi. Pengetahuan yang sudah diterapkan berubah menjadi kebijaksanaan. Pengetahuan yang tidak dilakoni akan menjadi sampah. Bahkan bisa menjadikan arogansi terselubung. Kita bisa menjadi sombong.Â
So, kebijaksanaan adalah pengetahuan yang  diterapkan. Apabila dikaitkan dengan Sloka yang dikutip dari buku Dvipantara Dharma Sastra, maka sebelum kita membebaskan seseorang dari rasa takut, kita harus terlebih dahulu bebas dari rasa takut itu sendiri.
Kita harus sadar terlebih dahulu bahwa yang ditakuti hanya bayang-bayang. Sebagaimana kita dalam kegelapan. Tali disangka ular. Seperti inilah ketidaktahuan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H