Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Manusia Terdiri: Tubuh, Roh, dan Jiwa...

9 Januari 2015   14:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:29 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini orang sulit membedakan antara jiwa dan roh. Manusia berasal dari dua kata: Man dan Isy. Man berkamna dari mind atau gugusan atau kumpulan pikiran. Pikiran adalah kilasan sesaat. Kumpulan pikiran dan pikiran disebut mind.

Sedangkan 'Isy' bermakna Tuhan. So, manusia terdiri dari pikiran dan Tuhan. Jika pikiran bisa hilang-->Tuhan. Jika anda tanya Tuhan itu apa dan bagaimana, silakan rasakan atau alami sendiri ketika pikiran anda tidak eksis. kapan??? Saat anda bisa rileks ataupun ceria bagaikan anak kecil berusia 2-3 tahun. Saat itu Isy atau Tuhan eksis. Karena si anak belum banyak pikiran.

Tubuh manusia bagaikan hardware. Pikiran adalah software. Tubuh manusia berasal dari tumbuhan yang kita makan. Dan tentunya memiliki gravitasi atau bobot yang senantiasa menuju bumi, asal makanan yang kemudian berproses jadi tubuh manusia.

Ketika manusia hidup dipengaruhi oleh pikiran. Bergejolaknya pikiran menjadikan seseorang mengalami perasaan atau emosi. Gabungan emosi, perasaan dan mind disebut sebagai Roh. Inilah sebabnya ada istilah : 'Roh Gentayangan'

Roh ini berasal dari materi sehingga memiliki keterikatan terhadap bumi. Ia tidak bisa lepas dari bumi selama pikirannya masih terikat pada hubungan sanak atau kerabat atau pun benda-benda duniawi. Mengapa? Karena pikiran yang selalu memikirkan segala sesuatu yang berkaitan dengan materi akan membentuk kualitas pikiran yang memiliki getaran sama dengan yang dipikirkan. Materi bumi.

Jika ada yang bertanya, apakah jiwa. Jiwa meliputi alam semesta ini. Apa bedanya dengan Tuhan??? Tuhan bisa dikatakan sebagai Sang Jiwa Agung. Jiwa yang amat sangat murni. Jiwa yang ada dalam setiap atau meliputi makhluk di bumi adalah percikan dari Sang Jiwa Agung. Disebut jiwa individu. Kumpulan dari jiwa individu disebut PURUSA.

Mengapa jiwa individu yang juga percikan dari Sang Jiwa Agung mau berada dalam setiap makhluk di bumi? Konn katanya, Sang Jiwa Agung ingin merasakan ciptaannya. Ya, ibaratnya anda menciptakan mobil. Bukankah anda sebagai pencipta mobil juga ingin merasakan barang ciptaannya.

Sayangnya kebablasan. Jiwa individu terlanjur senang mengendarai mobil ciptaannya, yaitu tubuh. Akibatnya, terjadilah yang disebut sandiwara kehidupan yang kita bersama alami.

Dalam upayanya kembali menyatu dengan Sang Sumber Agung, jiwa individu mesti berproses. Untuk kembali menyatu ke Sang Sumber, badan manusia dibutuhkan. Mengapa??? Karena sang jiwa individu harus ber-evolusi. Apa itu???

Sampai sang jiwa individu bosan mencoba mobil atau badan ciptaan sendiri. Saat hal itu terjadi, lepas lah sang jiwa individu dari keterikatan terhadap pengalaman dunia benda. Bisa dikatakan bahwa jiwa individu yang menghidupi atau yang menggerakkan roh.

Jiwa dalam roh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun