Jika ditambahkan dengan hasil positif di laga tandang baru-baru ini di Manchester City dan Liverpool, maka hal itu menjadi gambaran yang lebih besar mulai tampak menggembirakan bagi Amorim dan skuad asuhannya.Â
Dalam laga tersebut yang paling mengesankan adalah ketika Diogo Dalot harus keluar karena mendapatkan kartu merah, pasukan Setan Merah tetap semangat menjalani laga.Â
Aksi-aksi dari penjaga gawang Altar Banyindir sebagai pengganti posisi Andre Onana, beberapa kali mementahkan tembakan para penyerang Arsenal.Â
Altar menggagalkan dua peluang emas dari Kai Harvetz dan puncaknya menggagalkan tembakan penalti Martin Odegaard sebagai titik balik bagi Manchester United.Â
Bagi Amorim laga ini adalah pembalasan paling epic dari kekalahan Setan Merah pada Desember 2024 lalu. Saat itu, pelatih asal Portugal ini mengalami kekalahan pertamanya sebagai pelatih Manchester United di Stadion Emirates.Â
Ruben Amorim tidak mampu menyembunyikan kemenangan ini ketika dirinya berbicara kepada Skysports (12/1/25) :Â
"Kami bisa menenangkan permainan. Kami lebih memahami cara kami bermain - terkadang tidak bermain dengan baik, tetapi Anda dapat mengendalikan permainan pada saat-saat tertentu.Â
"Jelas kami membaik dengan cara kami menderita saat tertekan diserang lawan. Tapi itu hal yang baik untuk sebuah tim." Demikian kata Amorim seperti dlansir Skysports di atas.Â
Kemenangan dramatis ini penuh dengan makna karena United belum pernah menang dalam waktu normal selama enam pertandingan berturut-turut. Namun, mungkin masa-masa terbaik mereka sebagai sebuah tim akan segera datang.Â
Namun masih ada fase-fase panjang yang harus ditempuh oleh Amorim untuk dapat meraih level yang dia inginkan atas skuad asuhannya.Â
Tiga pertandingan kandang berturut-turut - melawan Southampton, Brighton dan kemudian Rangers di Liga Europa - memberi mereka kesempatan untuk membangun fondasi yang telah mereka buat selama dua pertandingan terakhir.