Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Putri Kusuma Wardani, Pemain Muda yang Belajar kepada Ratchanok Intanon

12 Januari 2025   07:38 Diperbarui: 12 Januari 2025   07:38 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putri Kusuma Wardani terhenti di babak kuarter final setelah dalam pertarungan ketat 3 gim harus megakui keunggulan pemain senior asal Thailand, Ratchanok Intanon, 13-21, 21-15 dan 16-21. 

Sebagai pemain muda, Putri KW, demikian akrab dipanggil, harus banyak-banyak belajar dari sosok Intanon yang sudah berusia 29 tahun sehingga sangat berpengalaman di kancah bulutangkis dunia. 

Putri yang kini berusai 22 tahun memiliki posisi ranking 17 Dunia sedangkan Intanon berada di posisi ranking 16 Dunia. Dengan tekad yang kuat di tahun 2025, Intanon memiliki tujuan yang jelas untuk eksis kembali meraih target 8 besar Dunia. 

Kiprah Putri KW di Malaysia Open adalah mengawali kiprahnya di ajang BWF World Tour Super Series tahun 2025. Malaysia Open adalah Super Series dengan level 1000 yaitu turnamen level tertinggi. 

Sejauh ini, lonjakan rangking Dunia Putri cukup signifikan. Pada September 2020,Putri masih berada di posisi ranking 30 dunia. 

Namun gadis yang berprofesi sebagai Polwan ini rankingnya naik setiap tahunnya sampai Desember 2024 sudah berada di posisi ranking 17 Dunia. 

Menghadapi Malaysia Open 2025, Putri mengawali laga babak 32 besar dengan mengalahkan seniornya di Pelatnas, Gregoria Mariska Tunjung dengan dua set langsung, 21-8 dan 21-14. 

Pada babak 16 besar, giliran pemain asal Denmark, Julie Dawall Jakobsen menjadi korban berikutnya dengan dua gim, 21-16 dan 21-12. Putri baru terhenti oleh Intanon di perempat final kalah dengan rubber games yang ketat. 

Apa yang dicapainya pada awal turnamen BWF World Tour tahun 2025 ini, cukup menggembirakan karena bisa tembus babak perempat final sekaligus menambah poin untuk kenaikan ranking Dunianya. 

Saat berhadapan melawan pemain Thailand yang sudah senior dengan selisih usia 7 tahun lebih tua darinya, Putri harus bisa belajar dari Ratchanok Intanon. 

Pelajaran yang dapat dipetik dari laga menghadapi Intanon adalah tentang disiplin menjaga kebugaran dan latihan stamina yang lebih keras. 

Disamping hal tersebut ada faktor lain yang lebih penting yaitu mentalitas yang selalu terjaga dengan baik dengan tetap mengusung semangat tinggi di setiap laga yang dihadapi. 

Berikut ini adalah tekad Intanon yang sangat kuat untuk mencapai targetnya di tahun 2025 yang juga patut diteladani oleh Putri Kusuma Wardani. 

"Saya ingin kembali ke delapan besar peringkat dunia. Saya tidak fokus untuk menjadi juara, saya hanya ingin mempertahankan standar tinggi sepanjang tahun tanpa gangguan cedera," katanya kepada BWFbadminton.com (10/1/25). 

Menyinggung rekor baiknya di Malaysia, Intanon dalam catatan Badminton World Federation, telah memenangkan Malaysia Open Edisi 2016 dan 2022. Sedangkan di ajang Malaysia Masters, Intanon meraih juara pada Edisi 2018 dan 2019. 

Bagi pemain peringkat 16 dunia itu dirinya bermain di sini sudah sejak usia masih muda sehingga memiliki banyak penggemar di Malaysia. Rasanya seperti di rumah sendiri ketika orang Malaysia selalu mendukungnya. 

Intanon lolos ke semi final Malaysia Open 2025, memiliki target kembali ke 8 besar Dunia (Foto BWFbadminton.com). 
Intanon lolos ke semi final Malaysia Open 2025, memiliki target kembali ke 8 besar Dunia (Foto BWFbadminton.com). 

Intanon walaupun usianya semakin bertambah tetapi dia memilih untuk percaya bahwa dirinya masih muda dan mampu bermain seperti pemain berusia 18 tahun. 

Gadis Thailand berusia 29 tahun itu tersenyum bahagia setelah mengalahkan pemain muda Indonesia penuh talenta, Putri Kusuma Wardani. 

Dengan kemenangan tersebut, Intanon berhasil mencapai semifinal Malaysia Open 2025 yang pertama di Super level 1000 sejak bulan Juni tahun 2023. Suatu pencapaian yang menggembirakan baginya. 

Juara Dunia Junior 2013 ini pada babak sebelumnya juga berhasil mengalahkan pemain Thailand yang lebih muda yaitu Pornpawee Chochuwong di 16 besar sebelum bertemu Putri di perempat final. 

Setelah berhasil menang rubber games atas sosok muda Putri Kusuma Wardani, berikutnya adalah juara Olimpiade An Se Young, yang belum pernah dikalahkan Intanon sejak memenangkan duel pertama dari sembilan duel mereka pada tahun 2019 lalu. 

Intanon akhirnya kandas di semi final ini, karena harus mengakui keunggulan sosok muda Korea Selatan, An Se young, pemain muda yang belum pernah dia kalahkan dalam rekor pertemuan mereka. 

Dari kinerja Intanon di Malaysia Open ini, bisa diambil pelajaran berharga terutama bagi Putri Kusuma Wardani, yang saat ini digadang-gadang sebagai pengganti Gregoria Mariska Tunjung utuk meraih medali di ajang Olimpiade. 

Salam Badminton @hensa17. 

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun