Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saatnya Stop Polemik tentang Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Timnas Indonesia

8 Januari 2025   20:37 Diperbarui: 10 Januari 2025   06:19 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini sudah saatnya berhenti berdebat tentang pemberhentian Shin Tae yong sebagai pelatih Timnas Indonesia dan pengangkatan Patrick Kluivert sebagai penggantinya. 

Kita sebaiknya jangan buang-buang waktu yang tidak produktif hanya untuk berpolemik kosong yang tidak ada gunanya. Hal itu karena Shin Tae yong sudah resmi dipecat PSSI dan Patrick Kluivert juga resmi mengantikannya sebagai pelatih baru Timnas Garuda. 

Perdebatan di antara kita baik di media sosial maupun di forum-forum diskusi menjadi kontra produktif, karena hal itu tidak akan mengubah keputusan PSSI yang sudah terjadi. 

Kepastian Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia resmi diumumkan oleh Federasi sepak bola Indonesia, PSSI. Pada laman resmi PSSI, unggahan artikel tentang penetapan tersebut resmi dimuat. 

PSSI resmi menetapkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda tersebut dikontrak selama dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak. 

Patrick Kluivert akan dibantu oleh asisten pelatih dari Belanda yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, akan ada dua pelatih Indonesia yang juga menjadi asisten pelatih. 

Pelatih baru skuad Garuda ini direncanakan datang ke Indonesia pada Sabtu (11/1/25) malam lalu keesokan harinya langsung secara resmi akan diperkenalkan kepada publik sepak bola Indonesia dalam sebuah jumpa pewarta. 

Pergantian pelatih ini sudah saatnya disikapi dengan biasa-biasa saja, tidak perlu berlebihan. Dinamika dalam dunia sepak bola pergantian pelatih adalah hal yang lumrah. 

Jika ada yang berpendapat bahwa pergantian ini adalah blunder dari seorang Erick Thohir, maka hal itu tidak juga, karena seorang Erick Thohir pasti sudah mempertimbangkan matang-matang. 

Sosok seorang Erick Thohir tidak mungkin sebodoh itu memutuskan sesuatu dengan ceroboh dengan reputasinya dalam dunia sepak bola International yang sudah banyak makan asam garam dalam pembinaan klub seperti Inter di Serie A misalnya. 

Apalagi keputusannya bersama para Exco memutus kontrak Shin Tae yong harus membayar kompensasi puluhan milyar. 

Begitu pula apa yang diputuskan ini sangat tidak populer di mata para Fans mengingat mereka sangat mengidolakan Shin Tae yong. 

Untuk itu Erick Thohir berani mengambil risiko tersebut semata-mata hanya untuk kebaikan Timnas Garuda. 

Dalam pemilihan dan penentuan pelatih pengganti yang tepilih adalah Patrick Kluivert, tentu saja sudah melalui perhitungan untung dan ruginya. 

Keuntungan terpilihnya Patrick Kluivert adalah kendala bahasa yang selama ini menjadi hambatan utama dalam berkomunikasi, sudah tuntas karena Kluivert berbahasa Inggris dengan baik sebagai bahasa global. 

Kerugiannya bagi pelatih baru ini adalah harus mampu beradaptasi secepat mungkin dalam waktu yang hanya dua setelah bulan karena pada bulan Maret 2025 skuad Garuda sudah kembali bertanding. 

Untung saja skuad Garuda banyak yang berasal dari klub-klub Eredivisie yang sudah sangat dikenal karakter mereka oleh Kluivert. 

Apalagi mereka juga sebagian besar adalah pemain-pemain asal Belanda yang berdarah Indonesia yang sangat dikenal oleh Kluivert. 

Patrick Kluivert sedikit banyak mampu memahami bagaimana filosofi sepak bola mereka yang tidak jauh dari karakter sepak bola Belanda selama ini. 

Filosofi sepak bola Belanda yang kemungkinan bakal diterapkan sebagai pola permainan akan dengan mudah bisa mereka pahami dengan baik. 

Dengan demikian semoga saja proses adaptasi sosok pelatih baru ini pada lingkungan barunya bisa berjalan dengan lancar dan mudah. 

Patrick Kluivert dan Tim Pelatih barunya lebih baik fokus saja menghadapi 4 laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan Maret dan Juni 2025. 

Jika ada celotehan para oknum netizen yang miskin tata krama, maka sebaiknya abaikan saja, tetap fokus pada target lolos ke Piala Dunia 2026. 

Debut Kluivert akan dimulai saat Indonesia melawan Australia di Sydney Football Stadium pada 20 Maret dan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta tanggal 25 Maret 2025 mendatang. 

Laga tersebut merupakan pertandingan lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 grup C zona Asia. Bagi Patrick Kluivert bisa dijadikan laga uji nyali sebagai pelatih baru skuad Garuda. 

Semoga Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 melalui perjuangan tak kenal menyerah. Selamat berjuang Timnas Garuda. 

Bravo Merah Putih @hensa17. 

***** 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun