Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester City Gagal Lagi Meraih Kemenangan di Liga Champions

27 November 2024   06:57 Diperbarui: 27 November 2024   16:11 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiper Manchester City, Ederson terlihat lesu ketika gawangnya kebobolan 3 gol (Foto AFP/Darren Staples via Kompas.com). 

Manchester City dihadapan para penggemarnya yang memenuhi Stadion Etihad, Kamis (27/11) dini hari WIB, gagal mempertahankan keunggulan 3-0 atas Feyenoord. Laga ini berakhir 3-3 ketika klub Belanda itu comeback mencetak 3 gol penyama kedudukan hanya dalam 14 menit. 

Hasil pada matchday ke-5 fase liga di ajang UEFA Champions League ini, memperpanjang hasil buruk tanpa kemenangan City dalam 6 laga berturut-turut yaitu 5 kekalahan dan sekali imbang. Ini menjadi catatan karir paling rendah bagi sosok Pep Guardiola. 

Padahal pada awal laga, Guardiola, yang mengalami masa terburuknya sebagai pelatih, tampaknya akan membawa timnya meraih kemenangan dalam pertandingan Liga Champions ini. 

Sampai menit ke-75 laga berlangsung City sudah unggul 3-0, ketika dua gol dari Erling Haaland di kedua babak diapit oleh tendangan voli Ilkay Gundogan yang terpantul masuk ke gawang Feyenoord. 

Namun apa yang  terjadi selanjutnya? Feyenoord cukup membutuhkan 14 menit saja mencetak 3 gol sebagai penyama kedudukan menjadi 3-3 yang dramatis. 

Gol pertama mereka lahir berkat Anis Hadj Moussa memanfaatkan kesalahan pertahanan Josko Gvardiol untuk memperkecil ketertinggalan pada menit ke-75. 

Selanjutnya pemain pengganti Santiago Gimenez mencetak gol kedua Feyenoord dari jarak dekat yang membuat suasana tegang arena skor menjadi 2-3. 

David Hancko menyundul bola untuk menyamakan kedudukan 3-3 pada menit ke-89 sehingga City kehilangan kesempatan meraih kemenangan. Laga yang tragis bagi Manchester City dan dramatis bagi Feyenoord.

Malam itu Pep Guardiola, membuat tiga perubahan pada tim yang dihajar Tottenham pada hari Minggu lalu di Premier League. John Stones digantikan oleh Nathan Ake, sementara Kyle Walker dicadangkan, dengan Matheus Nunes masuk sebagai starter. 

Sementara itu winger Savinho digantikan oleh sosok Jack Grealish. Di bangku cadangan masih ada Kevin de Bruyne yang disiapkan untuk pengganti pada babak kedua. 

Tampaknya game plan mereka baik-baik saja. Apalagi City setelah unggul 1-0 dari penalti Erling Haaland di babak pertama, mereka juga menambah dua gol di babak kedua untuk keunggulan 3-0 atas Feyenord. 

Lalu setelah menit ke-75 itu semua tampak terkejut tidak menyangka diluar nalar mereka ketika hanya dalam 14 menit Feyenoord bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Kiper Ederson bisa menjadi sosok yang banyak disorot karena penampilannya sangat mengecewakan. 

City sesungguhnya unggul hampir 60 persen ball possession atas Feyenoord. Mereka juga memiliki sebanyak 19 peluang terbuka dan ada 8 tembakan on target, 3 tembakan diantaranya menjadi gol. Akurasi umpan City juga sangat baik tercatat sebesar 90 persen akurat. 

Dari data statistik seperti dilansir UEFA.com (26/11/24) menyebutkan bahwa Manchester City menjadi satu-satunya klub Inggris ketiga yang gagal memenangi pertandingan Liga Champions saat mereka unggul tiga gol. 

Sebelumnya pernah dialami oleh Arsenal saat bertemu Anderlecht pada November 2014 dan Liverpool saat melawan Sevilla pada November 2017. 

Manchester City hingga saat ini telah kebobolan dua gol atau lebih dalam enam pertandingan berturut-turut di semua kompetisi untuk pertama kalinya sejak Mei 1963 - musim di mana mereka terdegradasi dari divisi utama saat itu. 

Hasil terburuk yang pernah dialami oleh sosok Pep Guardiola selama menjadi pelatih di Etihad. Jika Pep tidak mampu mengembalikan performa dan membangkitkan mentalitas para pemain asuhannya, maka ancaman nyata ada di depan mata karena harus menerima tantangan berikutnya di Anfield saat mereka bertamu lawan Liverpool di kompetisi Premier League. 

Kekecewaan skuad City ini tidak boleh terus berlarut-larut karena hanya beberapa hari ke depan mereka harus bertandang ke Anfield untuk menghadapi laga yang paling krusial bagi mereka. 

Laga di Anfield menghadapi Liverpool menjadi pertaruhan gelar City apakah mereka masih berpeluang mempertahankan trofi yang mereka raih tahun lalu atau akhirnya harus kandas dan merelakannya kepada The Reds. 

Selamat berjuang Tuan Pep Guardiola, tantangan demi tantangan selalu menarik dihadapi. Kita tunggu. 

Salam bola @hensa17. 

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun