Selama ini saya mengenalnya sebagai sesama Kompasianer dan Penulis di Penerbit YPTD Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan. Sosok ini adalah Letkol (TNI AL) Dr Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP.Â
Saya menyapanya dengan panggilan Bu Nani dalam setiap percakapan di media online. Rekan-rekan lain yang ada di grup percakapan kerap juga memanggil beliau dengan sebutan Komandan.Â
Keakraban yang terjalin berkat keramahan Bu Nani, walaupun selama ini belum pernah bertemu secara langsung, tapi bisa dirasakan meski hanya perjumpaan di media online.Â
Bu Nani adalah Kompasianer seperti saya. Begitu pula sama-sama aktif sebagai penulis di Penerbit YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan), sebuah penerbitan yang foundernya adalah Bapak Kombes Polisi (P) H. Thamrin Dahlan, SKM, MSi.Â
Kegiatan literasi beliau sudah menghasilkan puluhan buku yang terbit baik sebagai karya tulis bersama dalam buku-buku antologi maupun sebagai karya dalam penerbitan buku solo. Artikel-artikel lainnya juga banyak beredar di Kompasiana dan Web site Penerbit YPTD yaitu Terbitkanbukugaratis.id.Â
Sudah puluhan buku-buku antologi yang terbit antara lain berjudul Monolog Cinta, Titik Balik, Puisi Untuk Yang Terkasih, Kota Kenangan. Sedangkan buku-buku karya solo diantaranya adalah A Cup of Tea from Nani's Blog, Februari Bermakna, Puisiku Goresan Hatiku.Â
Selain yang kita kenal sebagai seorang penulis, Bu Nani adalah seorang Kowal (Korps  Wanita TNI Angkatan Laut) yang aktif berdinas selama 38 tahun hingga akhirnya menjalani purna tugas pada tahun 2024 ini.Â
Beliau sudah bertugas penuh pengabdian di TNI AL dengan penuh dedikasi. Selama 5 tahun bertugas di Dinas Personil TNI Angkatan Laut, selama 8 tahun bertugas di Pusdiklat Bahasa seperti bidang keahliannya yaitu Bahasa Inggris.Â
Selama 20 tahun berikutnya Bu Nani bertugas di Dinas Pendidikan TNI Angkatan Laut selama 20 tahun. Sebelum purna tugas, beliau masih mempersembahkan ilmunya di Lemhannas dan menjabat sebagai Kasubbag Kerjasama Multilateral Luar Negeri.Â
Selain mengisi posisi tugas reguler seperti di atas, Bu Nani juga menjalani tugas-tugas kenegaraan ke luar negeri seperti penugasan sebagai Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Cobra Gold di Thailand, Ausindo di Darwin Australia, COREL di Cambodia, Junior Officer Exchange di Singapore dan Malaysia.Â
Dalam kesehariannya, Bu Nani adalah seorang Single Parent karena Suami tercinta sudah pergi ke Haribaan Allah. Beliau memiliki seorang putra bernama Galaxy Mega Pratama yang sangat memberikan inspirasi bagi Sang Bunda.Â
Bagi Bu Nani, sook Galaxy Mega Pratama adalah seorang putra yang membuat dirinya sangat bersemangat menjalani kehidupan ini ketika suami tercinta harus berpulang mendahuluinya.Â
Bagaimana keakraban antara Ibu dan Anak dalam kesehariannya bisa kita simak dari sepenggal kisah yang tertulis dalam A Cup of Tea from Nani's Blog.Â
Bu Nani memiliki panggilan akrab kepada putranya dengan paggilan Bang Aci mungkin dari nama depannya Galaxy. Kisah ini hanya sebagai contoh begitu akrabnya beliau dengan putra satu-satunya ini.Â
Suatu pagi dalam kegiatan mereka menjalani aktivitas menuju tempat bekerja sosok Galaxy sudah menyiapkan mobil dengan memanaskan mesinnya. Sementara Bu Nani menyiapkan segala sesuatunya termasuk logistik yang akan dibawanya ke tempat kerja.Â
Rutinitas berangkat bekerja di pagi hari adalah momen kemacetan Jakarta yang harus dihadapi. Begitu pula dengan Bu Nani dan driver tersayangnya, Galaxy yang mengemudi penuh dengan kehati-hatian agar tetap menjaga keselamatan Ibunda tercintanya.Â
Perjalanan Bu Nani dari rumah kediamannya di Jonggol sampai Jakarta akhirnya aman dan selamat sampai di tempat kerja setelah berjuang dari kemacetan dalam kota.Â
Sampai di tempat bekerja, Bu Nani tidak lupa menikmati sarapan bersama putra tercintanya di Kantin. Mereka benar-benar merasakan kebersamaan yang sempurna pada pagi itu.Â
Suasana rutinitas setiap pagi yang begitu akrab antara Ibu dan Anak menggambarkan kebahagiaan yang sempurna. Kesibukan mereka dalam setiap hari tidak menghilangkan kebersamaan mereka.Â
Bu Nani merupakan sosok Ibu yang ideal bagi putranya. Bagaimana dirinya berjuang sendiri membesarkan sosok Galaxy. Mendidiknya menjadi sosok yang berkarakter dengan kepribadian yang kuat untuk mandiri seperti ibunya.Â
Rasa syukur yang terus dipanjatkan Bu Nani kepada Allah karena telah dikarunia sosok anak seperti Galaxy yang selalu memberikan prioritas mengantar dan menjemput ibunya dari dan ke tempat kerja.Â
Padahal Galaxy sudah selesai pendidikan S1 nya tetapi lebih mendahulukan perhatiannya kepada Ibunda tercinta. Bu Nani pun selalu berdiskusi agar Sang Putra segera melamar untuk bekerja demi masa depannya.Â
Sosok Letkol (TNI AL) Dr Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP memiliki masa kecil yang penuh bahagia. Terlahir sebagai anak bungsu dari 5 bersaudara.Â
Sebagai anak bungsu tentu saja dirinya akan merasakan kasih sayang luar biasa, selain dari Ayah dan Ibunya juga kasih sayang dari 4 kakak-kakaknya.
Ayah dan Ibunya serta kakak-kakaknya adalah sosok-sosok yang sangat berharga dalam hidup Bu Nani. Merekalah yang selama ini mengajarkan hidup agar tidak manja, tidak cengeng. Mengajarkan hidup harus mampu untuk mandiri.Â
Bu Nani menghabiskan masa kecilnya di Kota kelahirannya, Kediri Jawa Timur. Menjalani masa kecil yang bahagia bersama kakak-kakaknya.Â
Bermain tembak-tembakan menggunakan pelepah pisang yang disulap sebagai sejata laras panjang. Atau membuat granat dari tanah liat dengan membentuk bulatan-bulatan. Rupanya sejak kecil Bu Nani sudah punya bakat menjadi TNI.Â
Bermain perang-perangan bersama teman-teman sebayanya di tempat yang tumbuh dedaunan dan gubuk kecil tempat untuk bersembunyi adalah kenangan yang sangat berkesan.Â
Bu Nani juga bermain perang-perangan dengan anak-anak yang sebagian besar adalah laki-laki. Rupanya dari kecil Bu Nani sudah terlihat tomboy juga tidak canggung bermain perang-perangan dengan anak laki-laki.Â
Bagaimana saat kecil itu kakak perempuannya sangat memperhatikan dirinya. Sesudah bermain perang-perangan dengan bajunya yang kotor penuh dengan tanah, Bu Nani kecil dibawa kakaknya pulang untuk mandi agar tubuhnya kembali bersih. Â
Selesai mandi dan kembali segar, sudah menunggu secangkir teh dan sepiring pisang goreng bikinan Ibunda tercinta untuk disantap bersama. Sungguh masa-masa saat kecil dulu yang tidak pernah terlupakan bagi Bu Nani.
Letkol (TNI AL) Dr Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP yang lahir di Kediri 12 September 1966 ini adalah sosok luar biasa sebagai seorang Ibu, seorang Abdi Negara, wanita karir dan Pegiat Literasi yang sangat memberikan inspirasi bagi siapapun.Â
@hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H