Dalam laga malam itu Sporting Lisbon hanya memiliki penguasaan bola sebesar 33 persen dibandingkan City yang mendominasi dengan 67 persen ball possession.Â
Sudah pasti dengan dominasi seperti itu City memiliki peluang lebih besar dibandingakan tuan rumah Sporting Lisbon.Â
Skuad asuhan Pep Guardiola ini berhasil menciptakan 20 peluang tembakan ke gawang Sporting, tetapi hanya 6 tembakan yang tepat sasaran.Â
Bandingkan dengan Sporting yang hanya memiliki total 9 peluang tembakan ke gawang City dengan 6 tembakan diantaranya tepat sasaran. Efektifitas serangan mereka mencapai persentase lebih tinggi dari pasukan City.Â
Dari 4 gol Sporting tersebut ada dua gol yang menunjukkan keberhasilan serangan balik cepat sedangkan dua gol lainnya lahir dari titik penalti.Â
Pasukan asuhan Amorim ini juga berhasil menciptakan 11 Clearances completed dari 18 kesempatan melakukan penyelematan di area gawang mereka. Hasil itu adalah persentase yang cukup tinggi dari sisi keberhasilan kemampuan bertahan lini belakang.Â
Lini belakang Sporting juga berhasil melakukan 8 kali blocking terhadap ancaman tambakan pemain-pemai City di area penalti tuan rumah.Â
Sementara kiper Franco gemilang melakukan aksi penyelamatan gawang mereka sebanyak 5 kali saving dari ancaman peluang emas yang dimiliki oleh para penyerang City.Â
Dalam hal Fouls committed, ternyata skuad Sporting justru memiliki catatan lebih rendah yaitu hanya ada 8 pelanggaran dibandingkan pasukan City yang memiliki 10 pelanggaran.Â
Fakta ini sangat ironis karena biasanya skuad yang bertahan banyak melakukan pelanggaran. Bertahan dengan meminimalkan pelanggaran adalah cara yang sangat cerdas.Â
Ruben Amorim akhirnya telah berhasil menetralkan semua serangan pasukan Manchester City asuhan Pep Guardiola dalam laga malam itu dan membuahkan kemenangan 4-1 atas mereka.Â