Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erik ten Hag Kisahnya Berakhir di Old Trafford dan Mikel Arteta yang Jadi Jose Mourinho

29 Oktober 2024   06:57 Diperbarui: 29 Oktober 2024   07:02 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MikelArteta, pelatih Arsenal mulai mendapatkan kritikan dari para penggemar Arsenal (Foto Arsenal.com). 

Football Lovers, berikut ada dua top news pada pekan ini yaitu Erik ten Hag yang resmi dipecat Manchester United dan Mikel Arteta dikecam para penggemar Arsenal karena menerapkan taktik ala Jose Mourinho. Mari kita simak dengan penuh gembira ria.

Erik ten Hag akhirnya harus mengakhiri kiprahnya sebagai pelatih kepala Manchester United setelah resmi diberhentikan oleh manajemen klub. 

Manchester United resmi mengumumkan bahwa Erik ten Hag telah meninggalkan perannya sebagai manajer. Pelatih asal Belanda itu meninggalkan klub setelah dua setengah tahun bertugas membesut Setan Merah di Old Trafford. 

Laga terakhirnya sebagai pelatih adalah kekalahan Manchester United 1-2 dari The Hammers, West Ham United pada hari Minggu (27/10) di London Stadium dalam lanjutan pekan ke-9 Premier League. 

Ten Hag meninggalkan Red Devils di posisi ke-14 klasemen sementara Liga Premier. Berada tujuh poin dari posisi keempat dan mereka juga hanya berjarak tujuh poin di atas zona degradasi. 

Erik ten Hag resmi diumumkan pada April 2022 sebagai pelatih Manchester United. Sejauh ini prestasinya bersama Setan Merah adalah meraih dua trofi domestik yaitu memenangkan Piala EFL pada musim kompetisi 2022/23 dan Piala FA pada musim lalu. 

Kekosongan peran pelatih kepala saat ini, untuk sementara Asisten manajer Ruud van Nistelrooy telah ditunjuk sebagai pelatih kepala sementara sampai klub resmi merekrut pelatih kepala secara definitif dalam waktu dekat ini. 

Gonjang ganjing pemecatan Erik ten Hag ini sebenarnya sudah lama berhembus kencang. Puncaknya adalah usai kekalahan Mnchester United dari West Ham pada hari Minggu yang lalu. 

Sebenarnya catatan jejak digital bisa kita saksikan bahwa pada awal-awal Erik ten Hag menangani Manchester United sangat positif. Sosok yang datang dari Ajax Amsterdam ini menikmati musim pertamanya yang menjanjikan bersama Manchester  United. 

Saat itu Ten Hag dengan timnya berhasil finis pada posisi ketiga di Premier League dan memenangkan Piala EFL. Dua penghargaan besar pertama mereka dalam enam tahun terakhir. 

Meskipun saat itu memulai musim dengan dua kekalahan, tetapi Ten Hag mencatat beberapa hasil yang mengesankan, termasuk diantaranya kemenangan atas Manchester City, Liverpool, dan Arsenal.

Mereka mengakhiri musim pada peringkat ketiga dengan 75 poin, perolehan poin terbaik kedua mereka di Liga Premier sejak Sir Alex Ferguson pergi pada ahir musim kompetisi 2012/13. 

Namun pada musim keduanya, Erik ten Hag harus berhadapan dengan badai cedera pemain-pemainnya sehingga menjadi musim yang sulit baginya. 

Klub ini mengalami beberapa cedera pemain pada musim kompetisi Premier League 2023/24. Beberpa pemain utama mereka seperti Luke Shaw dan Lisandro Martinez absen selama hampir sepanjang musim. 

Kondisi tersebut turut memperburuk kesulitan Manchester United pada sektor pertahanannya. Akibatnya pada musim itu Setan Merah kebobolan 58 gol, terbanyak dalam satu musim Liga Primer. 

Selain rekor buruk kebobolan tersebut, Manchester United juga harus menderita sembilan kekalahan ketika mereka bermain di kandang Old Trafford untuk semua kompetisi. 

Inilah catatan kekalahan terbanyak mereka dalam satu musim sejak mencatat jumlah kekalahan yang sama pada musim kompetisi tahun 1973/74. 

Catatan lainnya dari Ten Hag di musim keduanya bersama Red Devils adalah skuad asuhannya tersingkir di babak penyisihan grup Liga Champions UEFA, dan finis di posisi kedelapan merupakan pencapaian terendah mereka dalam sejarah Liga Primer. 

Pada musim itu hanya ada sebuah catatan positif karena mereka memenangkan Piala FA. Istimewanya Ten Hag membawa skuadnya mengalahkan Manchester City 2-1 di Wembley Stadium yang juga membawa mereka lolos ke Liga Eropa UEFA musim ini. 

Tren positif dari catatan terakhirnya membawa Ten Hag menerima perpanjangan kontraknya hingga Juni 2026. Tantangan baru yang harus dituntaskan. 

Namun dalam perjalanannya, Erik ten Hag harus bernasib kurang beruntung. Rentetan kekalahan klub asuhannya pada musim kompetisi 2024-2025 sangat jauh dari harapan. Nasibnya sudah ditentukan yaitu berhenti jadi pelatih Manchester United. 

Mikel Arteta Menjelma Jadi Jose Mourinho 

Berita lain yang sedang hangat dibicarakan penggemar Arsenal adalah pelatih Mikel Arteta mendadak mengubah filosofi permainan Arsenal ketika The Gunners menjamu Liverpool di Emirates Stadium. 

Bagi yang menyaksikan langsung laga Super Sunday, Arsenal Vs Liverpool malam itu, pasti sepakat berpendapat bahwa ada kesalahan strategi yang diterapkan Arteta sehingga mereka gagal menang dari Liverpool. 

MikelArteta, pelatih Arsenal mulai mendapatkan kritikan dari para penggemar Arsenal (Foto Arsenal.com). 
MikelArteta, pelatih Arsenal mulai mendapatkan kritikan dari para penggemar Arsenal (Foto Arsenal.com). 

Ketika Arsenal unggul 2-1 atas Liverpool di babak pertama seharusnya mereka tetap bermain menyerang seperti biasanya. Entah apa yang ada di benak Arteta yang memberikan instruksi skuadnya untuk bermain bertahan ala Jose Mourinho. 

Roy Keane, mantan Kapten United yang sekarang menjadi pundit di Sky Sports juga heran dengan gaya bermain Arsenal.  "Saat mereka unggul, mereka bertahan, alih-alih mengejar gol ketiga. Liverpool siap merebutnya jika mereka menginginkannya." Kata Keane kepada Skysports (27/10/24). 

Akhir dari kesalahan taktik Arteta itu berbuah gol balasan dari Mohamed Salah yang memanfaatkan umpan Darwin Nunez untuk menyamakan kedudukan  menjadi 2-2 pada menit-menit akhir laga. 

Arteta tidak bisa lagi mencari alasan dengan pemain-pemain yang cedera karena kompetisi terus bergulir. Oleh karenanya apapaun yang tengah terjadi, Arteta harus kemali menerapkan filosofi PepGuardiola yang selama ini dianutnya, buka Jose Mourinho. 

Salam bola @hensa17. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun