Hal itu berarti pasukan China akan menerapkan taktik menyerang sejak menit pertama. Mereka menggunakan formasi 4-4-2 saat berjumpa Australia dalam laga terakhirnya.Â
Mungkin formasi tersebut masih tetap digunakan tetapi dengan pendekatan pola bermain menyerang dengan memanfaatkan kedua sayap baik dari posisi kiri mapun kanan.Â
Bagi skuad Garuda perubahan cara bermain China saat mereka menjamu lawan-lawannya adalah hal yang menggembirakan. Coach Shin Tae yong selalu fleksibel menggunakan formasi 3-4-3 nya yang bisa bertransformasi sesuai kebutuhan.Â
Menghadapi China dengan pola agresif menyerang, maka skuad Garuda harus memperkuat lini bertahan dengan menurunkan dua wing back mereka menjadi formasi 5 bek di depan kiper Maarten Paes.Â
Trio bek tengah Garuda yang kemungkinan diberikan kepada Rizki Ridho, Mees Hilgers dan Jay Idzes akan mendapatkan bantuan dari duet wing bek, Calvin Verdonk dan Sandy Walsh yang turun ke belakang.Â
Sementara itu di lini tengah duet gelandang Tom Haye dan Nathan Tjoe A On atau Ivar Jenner harus mampu menjadi katalisator untuk trasnisi bagi tim.Â
Shin Taeyong pada babak pertama selalu menerapkan pola yang pragmatis dengan bertahan dan melakukan serangan balik.Â
Biasanya baru babak kedua, skuad Garuda mencoba pola menyerang. Semoga saja pada babak pertama Garuda sudah memiliki keunggulan gol cepat. Dengan demikian pada babak kedua pasukan Garuda tinggal fokus mempertahankan kemenangan.Â
Trio lini depan Garuda yang terdiri dari Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen dan Eliano Reijnders menjadi trisula dalam menerapkan serangan balik.Â
Skuad Garuda lebih kecil tekanannya dalam menghadapi laga ini, walaupun mereka juga mengusung target kemenangan dalam laga yang sangat penting ini.Â
Berbeda dengan skuad tuan rumah China, dipastikan tekanan dalam laga ini sangat berat bagi para pemainnya karena laga ini menjadi wajib menang.Â