Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia U20, Masih Ada Pekerjaan Rumah bagi Indra Sjafri

1 Oktober 2024   16:51 Diperbarui: 1 Oktober 2024   17:53 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Indonesia U20 berhasil lolos ke putaran final Piala Asia di China yang berlangsung mulai 6-23 Februari 2025. Skuad Garuda Nusantara keluar sebagai juara Grup F yang berhak meraih satu tiket diantara 15 tim lainnya. 

Keberhasilan ini patut disambut dengan gembira. Apresiasi tinggi ditujukan kepada skuad anak-anak muda usia di bawah 20 tahun ini yang sudah berjuang penuh semangat untuk meraih prestasi tersebut. 

Kendati demikian usai ajang tersebut ternyata masih banyak pekerjaan yang harus dibenahi oleh coach Indra Sjafri dan koleganya. 

Apa saja pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh Tim Pelatih sebelum beraksi di ajang Piala Asia U20 China 2025? Mari kita simak ulasan berikut ini. 

Grafik Permainan Garuda Nusantara Menurun 

Kita mungkin bisa mengamati bahwa grafik permainan Timnas Indonesia U20 terlihat menurun dari laga pertama menghadapi Maladewa, laga kedua lawan Timor Leste dan laga ketiga lawan Yaman. 

Dilihat dari hasil saja sudah menunjukkan grafik menurun, walaupun lawan-lawan mereka diawali dari lawan dengan kekuatan terlemah hingga paling kuat, Yaman. 

Menang telak 4-0 atas Maladewa, begitu juga menang 3-1 atas Timor Leste dan terakhir ditahan imbang 1-1 oleh Yaman. Skor-skor pertandingan tersebut tidak bisa membohongi kita, bagaimana kondisi skuad Garuda Nusantara saat berlaga. 

Penurunan grafik permainan skuad Garuda Nusantara tersebut diakibatkan oleh faktor fisik dan stamina. Jadwal ketat dengan hanya selisih satu hari dari setiap laga sebagai penyebab utama. 

Jeda pertandingan singkat tersebut membuat para pemain hanya beristirahat satu hari sehingga membutuhkan recovery yang cepat. Hal ini yang menjadi kendala dengan stamina para pemain. 

Namun hal itu juga terjadi terhadap peserta lain sehingga mereka yang memiliki kemampuan recovery yang baik yang bisa menghadapi kendala stamina tersebut. 

Rotasi Pemain di Lini Tengah

Untuk menghadapi masalah jadwal yang menguras stamina para pemain, coach Indra juga harus pandai-pandai melakukan rotasi yang ideal untuk para pemain-pemainnya. 

Untuk beberapa sektor dalam formasi yang diterapkan Indra Sjafri, hal itu bisa dilakukan tapi ada juga pemain-pemain yang tidak bisa tergantikan untuk dirotasi. 

Misalnya di lini tengah Figo Denis, Toni Firmansyah, Adityawarman bisa saling berotasi dalam formasi 3-4-3. Mereka bisa begiliran menjadi sepasang gelandang. Dalam formsi 3-5-2 mereka harus turun  bertiga mengisis lini tengah. 

Tidak hadirnya Ji Da Bin, Kafiatur dan Welber Jardim, terpaksa Indra Sjafri hanya melakukan rotasi untuk mereka saja atau pernah sekali menurunkan sosok Fandi Bagus mengisi posisi yang bias diperankan Figo Denis. 

Ji Da Bin dan Kafiatur tengah mengalami cedera dan saat ini berupaya untuk mengupayakan penyembuhan secepat mungkin agar bisa kembali turun bermain. Sementara Welber Jardim tidak dilepas oleh klubnya Sao Paulo yang lolos ke Final ajang kompetisi di Brasil. 

Dalam tiga laga yang sudah dijalani skuad Garuda Nusantara, terlihat lini tengah sangat menguras tenaga para pemain terutama untuk Toni Firmansyah, Figo Denis dan Adityawarman yang selalu bermain dalam 3 laga tersebut.  

Maka wajar ketika berhadapan melawan Yaman, lini tengah kita sangat miskin kreasi dan hanya mampu bertahan terutama pada babak kedua. 

Semoga para pemain yang tengah mengalami cedera seperti Ji Da Bin dan Kafiatur, segera kembali bugar. Begitu pula Welber Jardim sudah bisa turun kembali memperkuat TimnasIndonesai U20 diputaran final nanti. 

Rotasi Lini Belakang 

Pemain seperti Kadek Arel, Iqbal Gwijangge, Donny Tri Pamungkas, Alfharezi Buffon adalah pemain-pemain yang tidak tergantikan. Mereka selalu bermain penuh dalam tiga laga sepanjang kualifikasi Piala Asia U20 tersebut. 

Mershall Hamzah dan Sulthan Zaki kadang juga masuk untuk merotasi Buffon.Namun bagi Buffon tetap bermain hanya berganti posisi menjadi wing back kanan. 

Hal ini yang menjadi sebab terjadinya penurunan grafik permainan dari tim asuhan Indra Sjafri ini dalam menghadapi 3 laga tersebut. 

Laga pertama mereka berhasil Clean Sheet saat berhadapan lawan Maladew, tapi laga kedua dan ketiga mereka kebobolan oleh Timor Leste dan Yaman. 

Saelain harus berbenah lebih jauh di lini belakang ini, Coach Indra juga sudah memastikan ada dua pemain naturalisasi baru yang akan bergabung untuk memperkuat lini belakang skuad Garuda U20. 

Kedua pemain itu adalah Dion Marxk dan Tim Gypens. Mereka adalah pemain belakang yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat kedalaman lini belaang skuad Garuda Nusantara.

Dalam putaran final Piala Asia U20 di China 2025 nanti, skuad ini harus berhadapan dengan tim-tim kuat seperti Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi sehingga dibutuhkan lini pertahanan yang kokoh. 

Selamat bekerja kepada coach Indra Sjafri dan kolega. Semoga skuad Garuda Nusantara berhasilmeraih tiket ke ajang Piala Dunia U20 di Chili tahun 2025. 

Bravo Merah Putih @hensa17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun