Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

China Berbeda dengan Indonesia, Ketika He Bing Jiao Pensiun Penerusnya Sudah Siap Antre

14 Agustus 2024   17:56 Diperbarui: 15 Agustus 2024   10:49 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
He Bing Jiao menyatakan pensiun dari bulutangis setelah berhasil meraih medali perak Olimpiade Paris 2024 (Foto BWFbadminton.com). 

Di Paris tahun 2024 itu, dia juga memenangkan hati penggemar badminton di seluruh dunia karena memegang pin Spanyol di podium sebagai penghormatan kepada Carolina Marin, yang mengundurkan diri karena cedera di semifinal lawan dirinya. 

He Bing Jiao saat mengundurkan diri sebagai pemain bulutangkis International berada pada peringkat 7 Dunia BWF. 

Usai dirinya pensiun dari kiprahnya di dunia bulutangkis International, tidak membuat skuad China kehilangan pemain berkualitas yang mereka miliki. 

China selalu siap dengan regenerasi pemain pada setiap dekadenya. Setelah He Bing Jiao masih ada Chen Yufei kelahiran 1998, artinya dalam Olimpiade Los Angeles 2028, Chen Yufei sudah berusia 30 tahun. 

Tidak masalah baginya asal bisa menjaga kebugaran dan disiplin menerapkan latihan yang intens dalam hal stamina dengan program yang terukur. 

Chen Yufei saat ini selain paling senior, dia juga memiliki ranking 2 Dunia BWF, tertinggi dari pemain-pemain China lainnya. 

Masih ada Wang Zhi yi yang berusia 24 tahun pada peringkat 6 Dunia BWF dan Han Yue berusia 25 tahun seangkatan dengan Gregoria Mariska Tunjung, memiliki raking 8 Dunia BWF. 

Tiga pemain China ini ada pada posisi top ten ranking Dunia yang tetap berpeluang meraih peringkat tinggi untuk lolos ke Olimpiade Los Angeles 2028. 

Selama ini harus diakui bahwa China tidak pernah kehabisan talenta-talenta pebulutangkis putri mereka. Regenerasi mereka sangat baik dan mulus.  

Sedangkan Indonesia tersendat dalam melahirkan pemain-pemain pelapis untuk mendampingi Gregoria Mariska Tunjung. Tidak ada satupun pemain putri Indonesia yang masuk dalam top ten selain Gregoria. 

Peringkat tertinggi berikutnya setalah Grgeoria adalah Ester Nurumi ada di posisi ranking 22 Dunia BWF. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun