Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Carolina Marin dan Drama Kehilangan Medali Olimpiade Paris 2024

5 Agustus 2024   03:42 Diperbarui: 5 Agustus 2024   04:09 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Carolina Marin, pebulutangkis putri asal Spanyol harus mengalami nasib menyedihkan karena kehilangan medali emas yang menjadi idamannya di Olimpiade Paris 2024. 

Hal itu terjadi ketika Marin pada babak semi final menghadapi He Bing Jiao harus mengudurkan diri karena mengalami cedera serius pada lutut kaki kanannya sehingga tidak bisa meneruskan laga. 

Padahal saat itu di Porte de La Chapelle Arena, Minggu (4/8/24) sore WIB, Carolina Marin sudah unggul pada gim pertama dengan skor 21-14 dan pada gim kedua sedang unggul 10-8. 

Marin sempat mendapatkan perawatan saat keunggulan 10-6 atas He Bingjiao dengan memasang pelindung di lututnya. Pemain kidal asal Spanyol itu bisa kembali melanjutkan permainan. 

Tetapi tidak lama laga kembali terhenti karena cedera lutut kaki kanannya memang terlalu parah, Marin akhirnya tidak bisa melanjutkan pertandingan. 

Marin adalah peraih medali emas Olimpiade Rio tahun 2016 dan di Olimpiade Paris, gadis berusia 31 tahun ini sedang berupaya meraih emas Olimpiadenya yang kedua. Marin juga tercatat sebagai juara Dunia tunggal putri BWF sebanyak tiga kali. 

Akhirnya harapan Marin harus kandas dan gadis ini hanya mampu menangis menahan sakit untuk lututnya yang cedera parah sehingga harus mundur dari pertarungan semi final. 

Sungguh sangat tragis drama menyedihkan tersebut. Marin sepanjang tahun-tahun belakangan ini terus berupaya memulihkan cederanya hanya untuk ambisinya meraih medali emas keduanya di Olimpiade Paris 2024. 

Tetapi nasib berkata lain justru pada saat momen penting sudah sampai babak semi final, bahkan sudah unggul satu gim dan memimpin perolehan angka di gim kedua, Marin harus bernasib malang karena cedera lututnya kambuh. 

Dengan mundurnya Marin maka laga semi final tersebut menjadi milik pemain putri asal China, He Bing jiao yang lolos ke final untuk memperebutkan medali emas menghadapi finalis lainnya, An Se Young dari Korea Selatan. 

Bukan itu saja, Marin juga tidak mungkin bisa tampil pada perebutan peringkat ketiga untuk memperebutkan medali perunggu melawan Gregoria Mariska Tunjung yang kalah dari An Se Young di semi final. 

Badminton World Federation (BWF), juga sudah resmi menyatakan bahwa pemain Indonesia, Gregoria Marsika Tunjung berhak meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024. 

Keputusan Carolina Marin berhenti bertanding di semi final tersebut adalah keputusan yang tepat walaupun harus mengorbankan kehilangan medali Olimpiade. 

Untuk masa depan karir bulutangkisnya, Marin harus mundur dari persaingan peebutan medali emas. Lebih memilih mementingkan kesehatan lutut kaki kananya agar tidak mengalami cedera lebih parah lagi. 

Carolina Marin adalah satu-satunya wakil Eropa yang berada di 4 besar. Dia juga satu-satunta wakil yang berusia paling tua yaitu 31 tahun. 

Tiga pemain lainnya, Gregoria Mariska Tunjung berusia 24 tahun, An Se Young berusia 22 tahun dan He Bing Jiao berusia 26 tahun. 

Caroline Marin kelahiran tahun 1993 merupakan pemain paling tua di jajaran elit di ajang Olimpiade Paris 2024. 

Selain Marin ada Tai Tzu ying yang lahir tahun 1994, Ratchanok Intanon lahir tahun 1995, He Bing Jiao lahir tahun 1997, Akane Yamaguchi lahir tahun 1997. 

Generasi berikutnya adalah Chen Yu Fei lahir tahun 1998, Gregoria Mariska lahir tahun 1999, An Se Young lahir tahun 2002 paling muda diantara 10 besar para elit tunggal putri Dunia saat ini. 

Para pemain yang lahir di bawah tahun 1997 kemungkinan besar sudah tidak lagi memungkinkan bisa mengikuti Olimpiade Los Angeles tahun 2028 mengingat usia mereka sudah di atas 30 tahun, termasuk Carolina Marin. 

Semoga Carolina Marin segera pulih kembali agar bisa beraktivitas mengikuti kejuaraan bulutangkis yang diselenggarakan oleh BWF sepanjang tahun 2024 ini. 

Salam badminton @hensa17.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun