Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Spanyol ke Final Euro 2024, "Taktik Cerdas" Luis de la Fuente Tundukkan Prancis

10 Juli 2024   16:43 Diperbarui: 10 Juli 2024   16:48 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga Spanyol menghadapi Prancis adalah laga ibarat final terlalu pagi, sama seperti laga Spanyol menghadapi tuan rumah Jerman di perempat final. 

Tidak mengherankan jika laga semi final yang mempertemukan La Furia Roja dan Les Bleus ini begitu banyak menarik perhatian para peggemar sepak bola di Dunia. 

Bertempat di Stadion Allianz, Munich, Rabu (10/7/24) mulai pukul 02.00 WIB dini hari dengan disaksikan sekitar 60.000 suporter dari kedua kubu, suasana final sangat terasa mewarnai kemeriahan dukungan para suporter. 

Laga baru berjalan 8 menit, ketika sebuah umpan lambung kaki kanan Kylian Mbappe berhasil ditanduk oleh Randal Kolo Muani. Gol ini membuat seisi stadion serasa meledak dari kegembiraan suporter Prancis. 

Gol yang tidak pernah disangka-sangka oleh para pemain Spanyol. Sungguh sangat mengejutkan mereka. terutama bagi penjaga gawang Spanyol, Unai Simon yang baru kebobolan satu gol ketika melawan Jerman. 

Taktik Cerdas Pelatih Luis de la Fuente

Skuad La Roja harus segera merespon positif dengan gol itu. Mereka ternyata mampu kembali merancang serangan sesuai dengan pola permainan khas yang selama ini mereka terapkan. Ini dalah kecerdasan sosok pelati Spanyol. 

Formasi 4-2-3-1 yang digunakan pelatih Luis de la Fuente, sangat efektif untuk mengatur penguasaan bola. Transisi pemain juga seimbang dengan adanya duet pivot yang bekerja dengan baik dari sosok Rodri dan Fabian Ruiz. 

Skenario permainan berjalan dengan lancar dan tidak sampai seperempat jam sejak gol cepat dari Kolo Muani, respon skuad Matador mulai terlihat. 

Taktik cerdas pelatih Luis de la Fuente ini membuat lini tengah ada dalam penguasaan pemain gelandang Spanyol. Ada sosok Dani Olmo yang juga sering turun menjadi gelandang menutup pergerakkan gelandang Prancis,Kante. 

Padalah Olmo adalah penyerang lubang yang beroperasi di belakang striker tunggal Spanyol, Alvaro Morata. 

Berawal dari pergerakan Lamine Yamal dari sekot sayap kanan, sosok pemain berusia 16 tahun memotong arah gerkanya masuk ke dalam, memindahkan bola ke kaki kirinya lalu menembaknya dengan melengkung. 

Bola meluncur deras bersarang di tiang jauh gawang Prancis setelah sebelumnya membentur tiang bagian dalam dan masuk. 

Kiper Prancis, Mike Maignan sempat membaca arah bola tapi tidak mampu menjangkaunya. Spanyol menyamakan kedudukan menjadi 1-1 atas Prancis. 

Hanya butuh waktu 4 menit saja momen emas kembali hadir untuk Spanyol. Kembali kiprah Yamal yang menguasai bola dari sisi kanan memberikannya kepada Dani Olmo di area penalti Prancis. 

Danil Olmo menguasai sepenuhnya bola di tengah area penalti Prancis, berhasil mengelabui Wiliam Saliba, mengontrol bola dengan leluasa dan menembak keras melewati kiper Maignan. 

Momen emas dari sosok Dani Olmo yang kembali menjadi pelaku penting mencetak gol kemenangan bagi Spanyol menjadi 2-1 atas Prancis. Olmo juga melakukannya ketika Spanyol menang 2-1 atas Jerman di Perempat final. 

Lamine Yamal mencetak gol spektakuler sekaligus memecahkan rekor sebagai pemain termuda di ajang sejarah Euro (Foto Skysports). 
Lamine Yamal mencetak gol spektakuler sekaligus memecahkan rekor sebagai pemain termuda di ajang sejarah Euro (Foto Skysports). 

Khusus tentang gol yang dicetak Lamine Yamal adalah gol yang merupakan rekor baginya sebagai pencetak gol termuda di ajang Euro dalam sejarahnya. 

Yamal berusia 16 tahun 362 hari ketika mencetak gol untuk kemenangan Spanyol 2-1 atas Prancis, pada 10 Juli 2024. Sebelumnya ada sosok Wayne Rooney berusia 18 tahun 237 hari dalam laga kemenangan Inggris 3-0 atas Swiss, 17 Juni 2004.  

Tim Matador memang layak lolos ke final karena mereka sangat konsisten menerapkan permainan yang berkarakter. 

Formasi yang digunakan selalu fleksibel dari 4-3-3 dan juga 4-2-3-1 meskipun yang terakhir ini kesan tiki takanya sudah mulai menghilang. 

Spanyol akan berhadapan dengan pemenang Belanda dan Inggris yang bertanding di semi final pada Kamis (11/7/24) mulai pukul 02.00 WIB di Stadion Signal Iduna Park Dortmund. 

Bagi Spanyol lawan manapun tidak ada masalah selama mereka tetap konsisten menggunakan pola permainan yang mereka miliki. Banyak pengamat meramalkan bahwa TimMatador ini besar peluangnya menjadi juara Euro 2024. Kita tunggu. 

Salam bola @hensa17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun