Bukayo Saka adalah sosok yang sangat sentral ketika Inggris menghadapi Swiss dalam laga perempat final Euro 2024.
Laga yang berlangsung di Dusseldorf tersebut berakhir dengan kemenangan Inggris dalam drama duel adu penalti dengan skor 5-3.
Mungkin kalau tidak ada gol spektakuler Bukayo Saka yang menyamakan kedudukan 1-1, Inggris tampak suram saat Breel Embolo mencetak gol pembuka Swiss pada menit ke-75.Â
Saat itu Gareth Southgate, yang memimpin pertandingan ke-100 sebagai pelatih tim nasional, menatap kemungkinan yang sangat nyata bahwa pertandingan itu bisa saja menjadi pertandingan terakhirnya.
Momen gol penyama kedudukan untuk Inggris dalam laga melawan Swiss, mirip dengan saat Inggris melawan Slovakia di babak 16 besar.Â
Ketika itu tendangan salto Jude Bellingham hanya hitungan detik saja pada sisa laga, telah memaksakan perpanjangan waktu dan Inggris hanya butuh satu gol untuk memecah kebuntuan untuk memenangkan laga.Â
Bukayo Saka yang kali ini menjadi pencetak gol penyama kedudukan ke gawang Swiss memperpanjang nafas skuad Inggris kurang dari 15 menit dari waktu  tersisa.Â
Pemain muda dengan julukan The Starboy ini tendangan kaki kirinya begitu memukau. Saka melakukan aksi brilian, setelah memotong dari sisi kanan, dengan kaki kirinya menmbak bola keras membentur tiang gawang Swiss sebelum bola masuk.Â
Peran Baru Bukayo Saka dalam Formasi Gareth SouthgateÂ
Awalnya mungkin semua orang bertanya-tanya ketika Gareth Southgate menempatkan Bukayo Saka sebagai wing back kanan dalam formasi 3-4-2-1 yang diterapkan menghadapi Swiss.Â
Pada jalur Saka ini masih ada Kyle Walker sebagai salah satu dari 3 bek tengah bersama John Stone dan Marc Guehi.Â
Maka Saka bahu membahu dengan Kyle Walker menggedor pertahanan sebelah kiri Swiss.Â
Beberapa kali Saka berhasil menembus area bek kiri Swiss dengan larinya yang cepat dengan memberikan umpan tarik.Â
Saka berhasil mengalahkan Michel Aebischer dalam momen satu lawan satu. Tiga umpan silangnya saat itu bisa saja menghasilkan tiga gol.Â
Puncaknya adalah pergerakkannya dari sisi kanan yang memotong ke tengah untuk menembak bola menjadi gol.Â
Ini adalah posisi baru dari sosok pemain The Gunners Arsenal ini. Peran Saka di klubnya sebagai winger berpasangan dengan winger asal Brasil, Gabriel Martinelli.Â
Formasi dengan 3 bek tengah ini kemungkinan akan terus dipakai oleh pelatih Gareth Southgate untuk menghadapi laga semi final melawan Belanda. Namun Saka tampak menikmati dengan peran barunya sebagai wing bek kanan.
Hantu Adu PenaltiÂ
The Three Lions kerap kali menglami kegagalan dalam dueladu penalti sekan sudah menjadi hantu menakutkan.Â
Ada beban psikologis bagi skuad Inggris dalam menghadapi  adu penalti.Â
Terakhir Inggris harus kalah di final Euro 2020 dalam duel adu penalti melawan Italia yang akhirnya menjadi juara Euro 2020.Â
Untuk itulah Bukayo Saka merasa gembira ketika mereka akhirnya memenangkan duel adu penalti atas Swiss.Â
"Terakhir kali kami melakukan adu penalti di Piala Eropa, kita semua tahu apa yang terjadi. Saya sangat bangga kepada semua orang karena kami berhasil melewatinya." Kata Saka kepada BBC.com (7/7/24).Â
Cole Palmer, Jude Bellingham, Bukayo Saka, Ivan Toney dan Trent Alexander Arnold adalah 5 algojo Inggris yang berhasil menjalankan tugas mereka dengan baik dalam duel adu penalti melawan Swiss.Â
Mereka berhasil menembus dinding tebal trauma duel adu penalti tim Three Lions selama ini. Momen kemenangan menhadapi Swiss ini bisa dijadikan titik awal untuk bangkit lebi baik pada laga semi final.Â
Salam bola @hensa17. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H