Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Membahas Italia di "Grup Neraka" Bersama Spanyol dan Kroasia

16 Juni 2024   19:47 Diperbarui: 16 Juni 2024   21:09 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Italia menang 2-1 atas Albania di laga perdana Euro 2024 (Foto Reuters/Bernadett Szabo).  

Italia adalah juara bertahan Euro 4 tahun yang lalu, pada ajang Euro 2024 ini Gli Azzurri berada di Grup B bersama Spanyol, Kroasia dan Albania. 

Banyak pengamat berpendapat bahwa dibandingkan grup-grup lainnya inilah grup Neraka yang persaingannya diprediksi ketat terutama antara Italia, Spanyol dan Kroasia. 

Harap maklum sebutan grup Neraka itu karena Italia dan Spanyol adalah Tim Juara Piala Dunia sedangkan Kroasia adalah peringkat ketiga Piala Dunia 2022 di Qatar. Maka sudah jelas mereka akan bersaing ketat di Grup B ini. 

Matchday pertama grup ini baru saja menyelesaikan laga mereka dimana Spanyol menang telak 3-0 atas Kroasia dan Italia menang tipis 2-1 atas Albania. 

Hasil laga tersebut diluar perkiraan para pengamat, baik itu laga Spanyol dan Kroasia ataupun laga Italia menghadapi tim ranking FIFA paling buncit di grup ini, Albania. 

Kemenangan Spanyol 3-0  atas Kroasia menjadi kabar yang cukup mengejutkan karena skuad Tim Matador ini begitu mudah mencetak gol tanpa balas dari Kroasia yang diperkuat Luka Modric. 

Skuad La Furia Roja bermain sangat taktis dengan tiki-taka mereka benar-benar menguasai permainan sepanjang laga. 

Pemain gaek Alvaro Moratta berhasil membuka gol pertamanya untuk Spanyol sehingga mereka membuat keunggulan 1-0 atas Kroasia. 

Dua gol lainnya berhasil dicetak berkat aksi-aksi dari sosok Fabrian Ruiz dan Dani Carvajal yang lahir sebelum turun minum. 

Skor 3-0 untuk Spanyol bertahan hingga laga usai,kendati begitu banyak peluang-peluang selama babak kedua bagi kedua tim. Kroasia gagal mendapatkan gol dari hadiah penalti ketika Rodri menjegal pemain Korasia di area penalti. 

Tim Spanyol terlihat kompak menurunkan pemain-pemain kombinasi para senior seperti Alfaro Moratta, Dani Carvajal dan Rodri dengan bocah-bocah ajaib seperti Pedri dan Lamine Yamal, pemain yang masih berusia 16 tahun. 

Berbeda dengan Spanyol, skuad Gli Azzurri harus menerima tantangan mengejutkan dari perlawanan ketat skuad Albania. 

Dalam laga tersebut, pemain Albania mengejutkan skuad Italia dengan gol cepat mereka yang dicetak oleh Nedim Bajrami pada menit pertama. 

Gol ini benar-benar membuat kiper Italia yang bermain di Paris Saint German, Gianluigi Donnarumma sempat tercengang tidak percaya.

Bertanding di di Stadion Westfalen, Minggu (16/6) dini hari WIB, meski sempat melakukan kesalahan fatal sehingga kecolongan gol cepat tersebut, tapi akhirnya Italia berhasil menang 2-1 atas Albania. 

Gol cepat hanya 23 detik yang lahir untuk Albania berawal dari adanya salah komunikasi antara Federico Dimarco dan Alessandro Bastoni. 

Full back kiri Italia, Dimarco melakukan lemparan ke dalam ke arah Bastoni yang berdiri di kotak penalti. Namun Bastomi, sosok bek tengah itu tidak siap menerima bola. 

Saat itu Bajrami yang malah bisa menebak arah bola dan memanfaatkannya pada kesempatan pertama tembakan kerasnya tidak mampu dicegah oleh kiper Donnarumma. 

Kesalahan ini harus dijadikan catatan penting bagi skuad Italia. Luciano Spalletti harus memberikan teguran keras dengan blunder komunikasi tersebut. 

Kuartet lini belakang Italia yang terdiri dari duet bek tengah, Riccardo Calafiori dan Alesandro plus duet full back, Federico Dimarco dan Giovanni Di Lorenzo. Mereka harus benar-benar harmonis komunikasi diantara ke empat bek Italia tersebut. 

Dalam laga melawan Albania Italia beruntung memiliki sosok Nicolo Barella dan Alesandro Bastoni yang membayar kesalahannya dengan mencetak gol penyama kedudukkan sebelum gol Barella. 

Tiga poin penuh ini sangat berarti bagi skuad  Italia, walaupun masih begitu banyak yang harus dibenahi pada skuad asuhan Spalletti ini. 

Formasi 4-3-3 masih belum mulus mereka terapkan. Terutama transisi permainan masih kerap terlambat menutup ruangan kosong di lini tengah yang ditinggalkan Barella. 

Ada Jorginho di sana tetapi dia butuh stamina lebih untuk memerankan sebagai stabilisator lini tengah. Walaupun secara keseluruhan peran Jorginho bisa menenteramkan lini vital ini karena kemampuan menahan bola sosok mantan pemain Chelsea ini sangat baik.

Apalagi Italia pada matchday kedua nanti lawannya adalah Spanyol yang sudah menggelontorka 3 gol ke gawang Kroasia tanpa balas. 

Tentu saja skuad Matador memiliki target kemenangan lagi untuk lebih mengokohkan diri di puncak klasemen grup B. 

Kroasia yang kalah dalam laga pertana mereka dari Spanyol, dalam laga kedua akan menghadapi Albania. 

Karena itu Kroasia tidak mau melepaskan laga kedua mereka melawan Albania yang harus mereka menangkan jika ingin lolos dari fase grup. 

Gli Azzurri selamat berjuang dan berbenah diri untuk mempertahankan gelar juara Euro yang mereka rebut tahun 2020 yang lalu. 

Salam bola @hensa17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun