Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menjelang Olimpiade Paris 2024, Jejak Susi Susanti di Bulutangkis Olimpiade

13 Juli 2024   06:59 Diperbarui: 25 Juli 2024   08:26 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susi Susanti peraih emas Olimpiade pertama untuk Indonesia (Foto Tribunnews/DH SaptoNugroho). 

Olimpiade Paris 2024 berlangsung mulai 26 Juli sampai dengan 11 Agustus 2024. Susi Susanti adalah atlit Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade. 

Sejarah emas itu terjadi di Olimpiade Barcelona tahun 1992 ketika Susi berhasil meraih juara tunggal putri cabang bulutangkis. 

Pada Olimpiade Barcelona tersebut, cabang bulutangkis baru pertama kalinya sebagai cabang yang dipertandingkan. Saat itu hanya 4 nomor yang dipertandingkan yaitu tunggal putra dan putri serta ganda putra dan putri. 

Sedangkan untuk ganda campuran baru ikut dipertandingkan pada Olimpade berikutnya tahun 1996 di Atalanta, USA bersama 4 nomor lainnya. 

Sejak itu cabang bulutangkis rutin dipertandingkan di ajang Olimpiade yang berlangsung setiap 4 tahun sekali. Terakhir Olimpiade 2020 berlangsung di Tokyo Jepang yang diselenggarakan tahun 2022 karena ada covid19. 

Sebenarnya pada Olimpiade Munich tahun 1972, cabang bulutangkis sudah mulai dipertandingkan sebagai cabang olah raga eksibisi yaitu pertandingan yang tidak memperebutkan medali. 

Saat itu atlit bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono meraih juara mengalahkan Svend Pri asal Denmark di final dengan skor 15-6, 15-1. 

Selain tunggal putra, juga ganda putra Indonesia berjaya ketika pasangan Christian Hadinata/Ade Chandra meraih juara. 

Dalam laga final tersebut mereka menang atas ganda Malaysia Ng Boon Bee/Punch Gunalan, dengan skor rubber games 15-4, 2-15, dan 15-11. 

Namun untuk tunggal putri walaupun wakil Indonesia juga lolos ke final tetapi Utami Dewi tunggal putri Indonesia itu harus mengakui keunggulan pemain Jepang, Noriko Nakayama. 

Federasi Bulutangkis Dunia (saat itu masih IBF) terus memperjuangkan agar bulutangkis bisa masuk sebagai cabang olah raga yang dipertandingkan resmi di ajang Olimpiade. 

Akhirnya perjuangan tidak kenal lelah itu berhasil. Untuk pertama kalinya cabang Bulutangkis termasuk ke dalam cabang olah raga resmi Olimpiade pada tahun 1992 di Barcelona.  

Susi Susanti peraih emas Olimpiade pertama untuk Indonesia (Foto Tribunnews/DH SaptoNugroho). 
Susi Susanti peraih emas Olimpiade pertama untuk Indonesia (Foto Tribunnews/DH SaptoNugroho). 

Bagaimana jejak Susi Susanti dalam mengukir prestasi di ajang Olimpiade? Susi Susanti merupakan pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 dan medali perunggu Olimpiade Atalanta 1996. 

Selain Susi, saat itu tunggal putra Indonesia, Alan Budikusuma juga meraih emas dan Ardy Wiranata meraih medali perak dan Hermawan Susanto meraih medali perunggu. 

Perjuangan Susi Susanti untuk meraih emas Olimpade Barcelona harus melewati rintangan tidak ringan. Susi harus melewati hadangan pemain-pemain top China, Huang Hua di semi final dan Korea Selatan, Bang Soo- hyun di final. 

Pada babak semi final Susi Susanti berhasil menundukkan Huang Hua dengan skor 11-4 dan 11-1. Sedangkan pada partai puncak final memperebutkan emas, Susi menang atas Bang Soo-hyun dengan rubber games, 5-11, 11-5 dan 11-3. 

Persaingan tunggal putri saat itu menyajikan sebuah kompetisi yang ketat dengan pemain-pemain seperti Tang Jiuhong, Huang Hua, Ye Zhaoying dari Tiongkok, dan Bang Soo-hyun dari Korea. Mereka adalah lawan-lawan tangguh bagi Susi Susanti. 

Di antara pemain putri dunia saat itu, Susi Susanti dikenal sebagai pemain bertahan yang sangat kokoh. Kemampuan pertahanannya sangat sulit ditembus lawan. 

Bahkan kemampuan bertahannya bagi Susi sekaligus sebagai senjata untuk menguras stamina lawan dan memancing kesalahan permainan mereka. 

Gaya permainan Susi Suanti bertolak belakang dengan sebagian besar pemain wanita papan atas pada masanya, seperti Bang Soo-hyun, Tang Jiuhong, Huang Hua, dan Ye Zhaoying, yang lebih agresif menyerang dengan permainan cepat. 

Dalam sejarah bulutangkis Indonesia, sosok Susi Susanti adalah satu-satunya tunggal putri yang mampu mengawinkan gelar juara Olimpiade dengan juara All England. 

Ajang All England ini adalah kejuaraan yang sudah dianggap sebagai ajang perorangan Dunia tidak resmi.Turnamen tertua di Dunia yang selalu menjadi daya tarik para pebulutangkis topDunia hingga sekarang. 

Susi Susanti berhasil meraih juara All England sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1990, 1991, 1993, dan 1994. 

Selain gelar bergengsi tersebut, Susi juga meraih gelar di World Badminton Grand Prix Finals selama lima kali berturut-turut dari tahun 1990 hingga 1994 dan juga pada tahun 1996. 

Gelar bergengsi lainnya yang berhasil diraih oleh Susi Susanti adalah menjadi juara dunia pada ajang IBF World Championships pada tahun 1993. 

Maka lengkaplah sosok Susi Susanti sebagai satu-satunya pemain wanita yang memegang gelar Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan All England secara bersamaan, prestasinya di dunia bulu tangkis sangat mengesankan. 

Sementaraitu dalam kejuaraan beregu, Susi Susanti juga menorehkan rekor luar biasa dengan meraih Uber Cup sebanyak dua kali. Susi Susanti memimpin tim Indonesia meraih kemenangan atas China dalam Uber Cup 1994 dan 1996. 

Susi Susanti memang sangat fenomenal yang tercatat sebagai  pemain putri Indonesia yang penuh dengan prestasi spektakuler. 

Maka sangat layak jika Susi Susanti diakui oleh International Badminton Federation (IBF) dengan masuk ke dalam Hall of Fame pada tahun 2004 dan juga menerima Herbert Scheele Trophy pada tahun 2002. 

Semoga jejak prestasi Susi Susanti di Olimpiade bisa diikuti oleh Gregoria Mariska Tunjung yang saat ini berjuang meraih emas di Olimpiade Paris 2024. Berjayalah Bulutangkis Indonesia. 

Salam Badminton @hensa17. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun