Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjadi Manusia Sempurna?

21 Mei 2024   04:22 Diperbarui: 21 Mei 2024   04:30 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi manusia sempurna? Sebuah pertanyaan yang jawabannya sangat mudah. Tidak mungkin. Manusia itu adalah tempatnya segala kekurangan. Tidak ada yang sempurna kecuali Allah, Dzat Yang Maha Sempurna. 

Bagaimanapun sosok manusia yang terus berusaha keras untuk mencari kesempurnaan, maka hanya akan membuat hati menjadi kecewa karena tidak mungkin berhasil. 

Manusia itu selalu merasa kurang. Buktinya banyak manusia yang sulit untuk bersyukur, karena selalu merasa kurang. 

Jika sudah berhasil mencapai semua yang diinginkan, maka dia tetap belum puas atas dahaga nafsunya. 

Oleh karena itu akan terus mengejar hal lain agar kepuasannya terpenuhi. Begitulah seterusnya, tidak pernah ada akhirnya. 

Mereka itu seakan sedang mengejar kesempurnaan yang semu. Karena hal itu sebenarnya bukanlah jawaban bagi kita yang ingin mencapai hidup bahagia. 

Lebih banyak bersyukur dan berbesar hati menerima semua kekurangan yang dimiliki adalah lebih baik. 

Hal itu menggambarkan wujud dari seorang hamba yang taat dan tahu diri. Mampu menempatkan posisi sebagai hamba di depan Khaliqnya. 

Kesempurnaan dan ketidaksempurnaan hanyalah ilusi yang dibuat berdasarkan kriteria sendiri. 

Sehingga banyak yang melupakan rasa terima kasih bagi diri sendiri dan rasa syukur yang terpanjat kepada Allah. 

Padahal dengan senantiasa bersyukur kepada yang Maha Sempurna itu yang akan membuat hati ini menjadi tenang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun