Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Shin Tae-yong Pilih Tiket Olimpiade Paris, Lawan Irak atau Guinea?

1 Mei 2024   18:53 Diperbarui: 2 Mei 2024   02:05 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae yong tetap optimis bisa membawa Garuda Muda ke Olimpiade Paris 2024 (Foto Dok PSSI). 

Pelatih Garuda Muda, Shin Tae yong jika harus memilih untuk meraih tiket Olimpiade Paris 2024, apakah mau pilih lawan Irak U23 atau Guinea U23. 

Jika melihat kekuatan kedua tim calon lawan skuad Garuda Muda tersebut, maka mereka memiliki level yang cukup sepadan dengan Timnas Indonesia U23 untuk level usia mudanya. 

Baik skuad Singa Mesopotamia muda, Irak maupun skuad asal Afrika, Guinea, mereka sudah teruji dalam sebuah turnamen level dari Konfederasi masing-masing yaitu AFC (Asia) dan CAF (Afrika). 

Guinea saat ini skuad seniornya memiliki ranking FIFA 76 Dunia. Itu adalah gambaran kualitas sepak bola mereka termasuk kekuatan skuad Guinea U23 tentunya. 

Sementara skuad Irak memiliki ranking FIFA 58 Dunia, jauh lebih tinggi dari Guinea, tapi keduanya jauh di atas ranking FIFA skuad Indonesia yang berada pada ranking FIFA 134 Dunia. 

Walaupun ranking FIFA yang tinggi tidak bisa menjamin mereka selalu memenangkan laga dalam sebuah pertandingan, khususnya dalam persaingan tim nasional usia muda seperti di ajang Piala AFC U23 ini. 

Melihat fakta tersebut pelatih Shin Tae yong tidak bisa memilih lawan mana yang lebih mudah dikalahkan atau lawan yang kuat sulit dikalahkan. 

Karena kedua tim tersebut memiliki kualitas yang sama kuatnya bagi lawan Garuda Muda. Irak dan Guinea adalah tim-tim yang sudah teruji, berhasil lolos kebabak semi final di ajang kualifikasi Olimpiade Paris 2024. 

Mari kita simak kinerja kedua tim kandidat lawan Garuda Muda selama mereka berkiprah di ajang kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Untuk zona Afrika mereka bertanding di Piala CAF U23 dan zona Asia di Piala AFC U23.

Guinea U23

Pada ajang Piala CAF U23 yang berlangsung pada Juli 2023 di Maroko, Guinea berada di grup A bersama tuan rumah Maroko, Ghana dan Kongo. 

Guinea selama babak penyisihan grup A menjalani laga dengan kemenangan 3-1 atas Kongo, bermain imbang 1-1 dengan Ghana dan kalah 1-2 dari tuan rumah Maroko. 

Guinea U23 berhasil menjadi runner up grup A, karena memiliki selisih gol lebih baik dari Ghana walaupun jumlah poin mereka sama. 

Dengan demikian Guinea dan Maroko berhask lolos ke fase 4 besar menghadapi juara dan runner up grup B yaitu Mesir dan Mali. 

Pada babak semifinal, Guinea harus mengakui keunggulan Mesir dengan satu gol tanpa balas sehingga gagal ke final. 

Pada semi final lainnya tuan rumah Maroko menyingkirkan Mali dalam adu penalti setelah mereka bermain imbang 2-2 selama 120 menit. 

Mesir dan Maroko menjadi Finalis Piala CAF U23 sekaligus masing-masing berhak meraih tiket langsung ke Olimpiade Paris 2024. Tuan rumah Maroko dalam final tersebut menang 2-1 atas Mesir sehingga berhasil juara ajang Piala CAF U23 

Satu tiket lagi diperebutkan oleh Mali dan Guinea yang kalah dalam babak semi final untuk memperebutkan tempat ketiga. 

Pada laga tersebut Guinea harus mengakui keunggulan Mali dalam drama adu penalti setelah dalam 120 menit bermain imbang tanpa gol. 

Guinea sebagai tim peringkat ke-4 Piala CAF U23 berhak atas satu tiket lagi menghadapi laga playoff lawan peringkat ke-4 Piala AFC U23. 

Irak U23

Skuad Singa Mesopotamia muda ini lolos ke semi final menyingkirkan Vietnam di babak 8 besar dengan skor 1-0. Namun di semi final kalah 0-2 dari Jepang. 

Selama fase grup Irak sempat tergelincir 0-2 dari tim Thailand. Tapi dalam dua laga berikutnya Irak berhasil menang 4-2 atas Tajikistan dan 2-1 atas Saudi Arabia.

Tidak bisa diragukan lagi kualitas skuad Irak. Arab Saudi saja mereka kalahkan. Padahal Arab Saudi pernah menang 3-1 atas Garuda Muda dalam laga uji coba di Dubai sebelum ajang Piala Asia U23 ini. 

Garuda Muda dan Irak yang sama-sama gagal di semi final karena kalah dari lawan-lawan mereka, maka skuad asuhan Shin Tae yong ini memperebutkan sebuah tiket melalui peringkat ketiga Piala AFC U23. 

Shin Tae yong Pilih Guinea atau Irak? 

Jika ada yang bertanya seperti itu, mungkin coach Shin akan memilih Irak U23 dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala AFC U23. 

Alasannya adalah dengan berhasil meraih kemenangan atas Irak di perebutan peringkat ketiga, skuad Garuda Muda tidak perlu lagi memikirkan laga playoff pada tanggal 9 Mei 2024 lawan Guinea. 

Hanya saja menghadapi laga tersebut butuh persiapan mental,fisik dan stamina prima. Selain itu juga persiapan menghadapi segala kemungkinan yang bersifat non teknis seperti wasit, baik wasit lapangan maupun wasit VAR. 

Garuda Muda harus memperisapkan diri dengan baik menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Perangkat pertandingan yang akan memimpin laga Indonesia U23 menghadapi Irak U23 salah satunya adalah wasit VAR asal Thailand, Sivakorn Pu-udom. 

Wasit VAR ini dinilai banyak merugikan Garuda Muda saat laga melawan Qatar di fase grup dan laga melawan Uzbekistan di semi final. 

Kartu Merah Ivan Jenner dan Ramadan Sananta saat berhadapan dengn Qatar serta kartu merah Rizki Ridho pada laga lawan Uzbekistan merupakan kontribusi wasit VAR asal Thailand ini. 

Dalam pertandingan perebutan tempat ke-3 lawan Irak itu yang bertindak sebagai wasit lapangan adalah Majed Alshamrani asal Saudi Arabia. 

Wasit inilah yang memberikan hadiah penalti untuk Australia setelah tendangan Mohamed Toure mengenai dianggap lengan Komang Teguh yang dilaporkan wasit Video Assistant Referee (VAR). 

Bagi Timnas Indonesia, wasit Arab Saudi ini sudah sangat akrab dengan kontroversialnya. Majed pernah membuat keputusan kontroversial saat memimpin pertandingan Indonesia vs Vietnam di final SEA Games 2019 di Manila.

Pada pertandingan final yang berlangsung di Stadion Rizal Memorial tersebut pelanggaran keras pemain Vietnam, Doan Van Hau yang menginjak kaki Evan Dimas sampai cedera berat dan harus ditandu sehingga tidak mampu melanjutkan permainan. 

Namun Majed tidak mengeluarkan kartu apapun bagi Si Jagal dari Vietnam tersebut. Kini kembali Majed menjadi pengadil di lapangan dalam laga Indonesia lawan Irak. Para pemain Garuda Muda harus ekstra hati-hati dalam bermain selama laga tersebut. 

Bagi Garuda Muda tidak ada pilihan untuk meriah tiket Olimpiade Paris 2024 hanya dengan kemenangan, siapapun lawan mereka baik Irak maupun Guinea tetap hanya kemenangan yang menjamin tiket tersebut. 

Bravo Merah Putih @hensa17. 

#KitaGaruda 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun