Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hanya Satu dari Tiga Hakim yang Masuk Surga

26 April 2024   04:32 Diperbarui: 29 April 2024   18:43 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by iStockphoto

Hanya satu dari 3 Hakim yang kelak masuk Surga. Hal tersebut berdasarkan sebuah hadits Rasulullah SAW menurut riwayat Isma'il bin Taubah dan Khalaf bin Khalifah serta Abu Hasyim. 

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa 'Hakim itu ada tiga golongan, dua di neraka dan satu di surga. 

Hakim yang mengetahui kebenaran lalu memutuskan perkara tersebut dengan ilmunya, maka ia berada di surga. 

Hakim yang memberi putusan kepada manusia atas dasar kebodohan, maka ia di neraka. 

Dan hakim yang berlaku curang saat memberi putusan maka ia di neraka, 

Sesungguhnya seorang hakim apabila berijtihad dia akan berada di dalam surga. (HR. Ibnu Majah, Tirmizi dan Abu Dawud). 

Apa yang bisa kita dapatkan pelajaran yang terdapat didalam hadits tersebut, mari kita simak uraian sederhana berikut ini. 

Sesungguhnya bagi seorang hakim dalam memutuskan suatu perkara bukan pekerjaan yang ringan dan mudah. 

Seorang hakim harus bisa berlaku adil sehingga tidak ada salah satu pihak yang nantinya dirugikan. 

Berlaku adil itu harus diperjuangkan dengan kesungguhan melalui keyakinan dan keteguhan hati. 

Memutuskan perkara dengan kebenaran dan keadilan, selain membutuhkan keberanian dan kekuatan juga membutuhkan ilmu. 

Dalam Islam, keadilan harus bisa diperjuangkan semaksimal mungkin. Sifat adil itu adalah milik Allah dan karena itu manusia harus bisa menjadikan dirinya berpanutan kepada Kholiqnya. 

Jika seorang hakim memutuskan suatu perkara dengan tidak adil, maka balasannya dari Allah sangat berat. Hamba yang demikian itu sudah mengkhianati Allah karena tidak menjalankan karakter adil dari sifat Allah. 

Hakim yang tidak adil itu adalah hakim yang zhalim yang sudah melakukan tindakan sebagai kategori dosa besar. Hakim seperti ini berteman dengan syaetan. 

Simak Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa 'sesungguhnya Allh bersama hakim selama dia tidak menyimpang, jika dia menyimpang maka Allah meninggalkannya, dan syaitanpun menemaninya. (HR. Tirmizi).  

Bagi para hakim memiliki tugas dan kewajiban yag berat dalam mempertanggung jawabkan jabatannya. Mereka, para hakim hendaklah selalu waspada. Mereka senantiasa harus berusaha selalu mencari keridhaan Allah. 

Kita harus ingat bahwa berlaku adil merupakan salah satu perintah dari Allah SWT yang harus dilakukan setiap manusia. Mari kita simak sebuah ayat Al Quran yang bisa dijadikan pegangan tentang berbuat adil. Simak ayat berikut ini. 

'Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu, apabila menetapkan hukum di antara manusia, supaya kamu menetapkan dengan adil. 

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.' (QS. An-Nisa: 58)

Hakim yang adil adalah mereka yang memberikan putusan yang benar dengan berdasarkan syari'atNya. 

Semoga Allah selalu menjauhkan kita dari segala keburukan dan memudahkan kita dalam melakukan kebaikan. 

Salam Lebaran @hensa17.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun