Besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian dan cobaan dari Allah. Pada dasarnya hamba Allah selalu ditempa ujian dan cobaan setiap hari dalam kehidupannya.Â
Semakin banyak ujian atau cobaan maka semakin tinggi kualitasnya seorang hamba jika lulus dari cobaan tersebut. Namun juga harus diingat bahwa orang yang mendapat cobaan dari Allah itu berarti dirinya sangat disayang Allah.Â
Sebuah kalimat kunci yang menjadi pegangan yaitu semakin sering diuji Allah adalah semakin dikasihi oleh Allah.Â
Sebuah haits yang diriwayatkan Anas ibn Malik RA (Radhiyallahu 'Anhu) menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya cobaan.Â
'Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai sebuah kaum niscaya Allah akan memberikan cobaan kepada mereka.Â
Maka barangsiapa yang ridha dengan ketetapan Allah, maka Allah akan ridha kepadanya.Â
'Dan barangsiapa yang tidak ridha, maka Allahpun tidak akan ridha kepadanya. (HR. At-Turmudzi dan Ibnu Majah).Â
Hadits ini memberikan gambaran yang memuat kandungan bahwa cobaan itu adalah suatu kebaikan.Â
Bagi mereka yang mendapat cobaan maka itu artinya mereka mendapatkan kasih sayang dari Allah, manakala dia mampu untuk sabar dan rela menerimanya.Â
Begitu pula hadits tersebut memberikan makna yang dalam tentang pahala dari Allah.Â
Seorang hamba yang mendapatakan ujian atau cobaan, maka  pahala dan kenikmatan yang akan diterima kelak di akhirat, sesuai dengan kadar besar kecilnya cobaan tersebut.Â
Para ulama besar selalu mengingatkan bahwa sesungguhnya pahala itu tergantung pada kesabaran seseorang saat mendapatkan musibah.Â
Pada dasarnya cobaan dan ujian yang Allah berikan kepada hambaNya adalah bukti cintaNya kepada hamba tersebut.Â
Maka sudah selayaknya bagi kita dalam menghadapi ujian dan cobaan itu harus dihadapi dengan rasa ikhlas dan tanggung jawab.Â
Lebih baik lagi bagi kita yang mampu menerima segala ujian dan cobaan yang Allah berikan tersebut menjadi satu kewajiban untk menerimanya dengan kepasrahan dan keridhaan.Â
Jangan sekali-kali menjalani ujian dan cobaan tersebut dengan perasaan jengkel, menggerutu dan berkeluh kesah.Â
Pada kenyataannya banyak di antara kita dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah tersebut disikapi dengan beragam reaksi.Â
Ada yang menerimanya dengan penuh keridhoan, dengan lapang dada, tetapi ada pula yang menerima cobaan dengan berkeluh kesah dan berburuk sangka kepada Allah SWT.Â
Penengasan satu kaedah bahwa sebuah balasan pahala itu sesuai dengan perbuatan amal ibadah seorang hamba.Â
Kaedah itu bermakna bahwa Allah akan memberikan keridhoan kepada hamba-hambaNya yang menerima ujian dan cobaan dengan keridhoan pula.Â
Begitu pula Allah akan memberikan kebencian kepada hamba-hambaNya yang menerima ujian dan cobaan dengan rasa kebencian pula.Â
Penetapan sebutan Ridha dan Benci bagi Allah tersebut adalah sesuai dengan keagungan dan kemuliaanNya.Â
Hal itu karena Allah lah yang Maha Berhak menetapkan Ridho dan Benci kepada hamba-hambaNya.Â
Pahala dan kenikmatan yang akan diterima oleh seorang hamba kelak di akhirat, sesuai dengan kadar besar kecilnya cobaan dan musibah yang dia terima di dunia dan dirinya selalu bersabar atasnya.Â
Simak Firman Allah tentang hal sabar tersebut: "Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu akan disempurnakan pahala mereka tanpa hitungan". (QS. Az Zumar: 10).Â
Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang sabar dan ridho dalam menerima ujian dan cobaan dari Allah SWT. Aamiin.Â
Salam Lebaran @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H