Melakukan amalan puasa adalah semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah. Puasa adalah perjanjian antara hamba dengan Allah.Â
Oleh karena itu semua amalan ibadah tersebut harus dilandasi dengan keikhlasan dan diniatkan hanya untuk mengabdi kepada Allah.Â
Tujuan akhir bagi orang yang berpuasa adalah menjadi orang yang bertaqwa yaitu orang - orang yang senantiasa menjalankan perintah Allah, dan menjauhi segala laranganNya. Itulah karakter orang bertaqwa.Â
Selain itu orang yang bertaqwa adalah bahwa dirinya selalu merasa khawatir apakah puasa yang dilakukan diterima atau tidak.Â
Dengan kekhawatiran itulah sehingga menjadikan kita selalu ingat kepada Allah dan senantiasa berhati-hati dalam menjalani setiap perbuatan.Â
Mengingat dan dzikir kepada Allah adalah salah satu karakter orang yang bertaqwa. Namun melaksanakan ibadah puasa sampai bisa mencapai derajat orang yang bertaqwa tidaklah mudah.Â
Hal itu artinya jika kita hanya menjalankan ibadah selama bulan Ramadan saja, maka tidaklah cukup untuk bisa mencapai derajat orang yang bertaqwa. Masih banyak proses berikutnya yang tidak kalah penuh dengan tantangan.Â
Proses itu adalah kesinambungan segala amal ibadah yang sudah dilakukan selama Ramadan. Inilah amalan-amalan yang dijadikan rutinitas keseharian setelah usai Ramadan. Istiqomah dalam melakukan ibadah adalah amalan yang disukai oleh Allah.Â
Pada bulan syawal ini adalah makna tersirat ibadah istiqomah yaitu dengan adanya puasa-puasa sunnah di bulan Syawal selama 6 hari. Kita simak sebuah hadits di bawah ini.Â
"Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan, kemudian mengikutkannya enam hari di bulan syawal, maka dia akan mendapat pahala seperti berpuasa setahun penuh." (HR. Muslim).Â
Namun bukan hanya amalan berpuasa sunah selama enam hari di bulan Syawal tetapi juga yang perlu dipertahankan dengan baik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hawa nafsu dan penyakit hati yang kerap hadir dalam diri kita.Â