Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa orang-orang berinteraksi dengan ponsel cerdas mereka sebanyak 2.617 kali sehari. Apa yang kita lakukan sudah diluar kemampuan karena tidak bisa membaca secara obyektif. Inilah saatnya berhenti ber medsos.Â
Media sosial adalah media sebagai ajang untuk menjadikan diri kita pusat perhatian. Namun justru hal ini yang bisa membuat kita merasa kurang percaya diri.Â
"Ketika Anda membandingkan diri Anda secara negatif dengan apa yang Anda lihat di internet, Anda bisa mulai merasa bahwa hidup Anda sendiri kurang," kata Dr. Borland. maka inilah saat berpuasa dari medsos.Â
Begitu pula media sosial bisa menimbulkan rasa takut ketinggalan alias FOMO, membuat kita merasa semua orang melakukan sesuatu yang hebat.Â
Tapi kita tidak seperti mereka karena selalu tertinggal dari mereka. FOMO itu bisa membuat kita merasa tidak cukup baik.Â
Kita juga harus segera menghindar dari medsos ketika kita merasa terisolasi dari kehidupan nyata. Memang namanya media sosial , tapi justru bisa membuat kita merasa lebih sendirian.Â
Efek buruknya adalah ketika kita tidak memiliki hubungan langsung dengan manusia, maka kita sudah merasakan sebagai manusia yang terisolasi.Â
Media sosial berdampak juga pada hidup kita terasa tidak otentik. Ada rasa tidak puas dengan segala aktivitas yang dilakukan jika tanpa mempostingnya terlebih dahulu.Â
Mungkin harus memotret makanan terlebih dulu sebelum makan atau semua aktivtas apapun selalu tergantung dari mempostingnya daripada aktivitas itu sendiri yang menjadi prioritas.Â
Satu hal penting yang harus ditanyakan kepada diri sendiri yaitu apakah media sosial membuat kita bahagia ataukah malah menjatuhkan kita dalam kehidupan sehari-hari.Â
Jawaban jujur akan membuat kita bisa memutuskan apakah kini saatnya harus berpuasa dari medsos.Â