Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengatur Finansial di Bulan Ramadan

19 Maret 2024   00:16 Diperbarui: 19 Maret 2024   00:27 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Finansial (Foto Antara/Reno Esnir). 

Ramadan tahun 2024 ini menjadi momen yang cukup berat dalam mengatur anggaran dapur. Untuk itu harus sebaik mungkin dengan perencanaan yang matang dan rinci. 

Banyak terjadi kenaikan harga-harga justru sebelum bulan Ramadan itu hadir. Sejumlah bahan pokok seperti beras, gula pasir, telur, cabe dan minyak goreng mengalami kenaikan harga. 

Namun demikian kita harus tetap pandai mengatur anggaran dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan yang penuh keberkahan dari Allah. 

Bagaimanapun Ramadan adalah bulan yang selalu dinanti-nantikan umat Islam di setiap tahunnya. Karena Ramadan adalah bulan yang sangat istimewa.

Bulan yang penuh dengan ampunan dosa, penuh dengan rezeki, penuh dengan kedamaian hati, penuh dengan pahala istimewa langsung dari Allah. 

Bagi kami, saya dan istri yang sudah 13 tahun menjalani pensiun, tentu saja menghadapi Ramadan ini relatif lebih mudah megatur anggaran karena kedua anak kami sudah mandiri dengan pekerjaan dan keluarga mereka. 

Meskipun harga-harga naik dan penghasilan pensiunan kami relatif terbatas tetapi menghadapi ibadah puasa tetap dijalani dengan kesederhanaan tapi penuh dengan kekhusyuan. 

Meskipun demikian beberapa kaidah-kaidah berhemat dalam pengaturan finansial selama bulan Ramadan harus tetap menjadi pegangan. 

Sesungguhnya kiat-kiat dalam mengatur keuangan menghadapi ibadah puasa di bulan Ramadan dan hari Lebaran sudah banyak ditulis para pakar finansial. Membacanya sangat mudah yang susah itu adalah melaksanakannya.  

Dalam mengatur keuangan harus memiliki rencana yang jelas. Ini adalah langkah mudah dan hal paling awal yang harus dilakukan jika ingin mencapai penghematan. 

Jika kita ingin mengelola keuangan dengan baik dan bijak selama bulan Ramadan, maka buat rencana berupa daftar prioritas apa saja yang dibutuhkan dari jauh-jauh hari. 

Tentukan juga berapa anggaran pengeluaran untuk makan sahur, berbuka, serta kebutuhan pokok lainnya hingga dana darurat yang sesuai dengan kantong. 

Juga termasuk menyiapkan dana untuk bersedekah, berzakat yang menjadi tanggungan kita dalam menjalankan ibadah kepada Allah di bulan penuh berkah ini. 

Begitu pula dalam mengatur keuangan, kita harus mengutamakan kebutuhan, bukan keinginan. Apalagi kita berpuasa adalah melatih untuk menahan hawa nafsu. 

Bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menahan keinginan lainnya, termasuk keinginan berbelanja di luar kebutuhan utama. 

Memang tidak mudah mencegahnya, apalagi bagi ibu-ibu biasanya tidak tahan karena banyak penawaran diskon besar-besaran baik di pasar offline maupun online store. 

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi ibu-ibu pada umumnya yang mudah tergoda berbelaja diskon. Memanfaatkan diskon memang sah-sah saja, tapi pastikan semua pembelian itu untuk kebutuhan Ramadan. 

Ada hal yang sering kali disepelekan yaitu mencatat pengeluran harian. Hal ini penting sekali, karena dengan membuat catatan pengeluaran harian, tentu saja kita akan lebih mengetahui berapa banyak uang yang telah dihabiskan. 

Catatan harian itu bisa digunakan sebagai kontrol pengeluaran agar tidak berlebihan. Jika dirasa berlebihan, maka kita dapat melakukan evaluasi kembali ke rencana awal yang sudah ditentukan. Target utama adalah penghematan yang efektif. 

Begitu juga dalam menata pengeluaran harusnya dibedakan dalam kelompok pengeluaran selama bulan Ramadan dan untuk Hari Raya. 

Untuk anggaran kebutuhan Ramadan biasanya kita fokus untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti untuk berbuka dan makan sahur. 

Sedangkan untuk kebutuhan anggaran Hari Raya diperuntukkan untuk mempersiapkan jamuan hari Raya Idul Fitri. 

Disamping menyiapkan kue-kue lebaran, juga kami yang akan menyambut kedatangan anak-anak cucu, tentu dengan menyiapkan jamuan makan biasanya menu nya khas ketupat lebaran. 

Sedangkan untuk membeli pakaian baru, ini bukanlah hal wajib jadi tidak terlalu menjadi prioritas sebagai kebutuhan. Mungkin selama ini soal pakaian baru bisa saja dibeli pada waktu lain tidak harus saat lebaran. 

Pengalaman kami menerapkan kiat-kiat tersebut lumayan cukup berhasil mungkin karena kami sudah pensiun jadi tidak begitu banyak tuntutan kebutuhan. 

Kami hanya selalu tetap menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa, meskipun untuk jaminan perawatan kesehatan, kami memiliki kartu BPJS. 

Uraian di atas jelas bukan hal-hal yang baru karena mungkin juga sama dengan yang pernah dikerjakan para pembaca dan Kompasianer. 

Sebenarnya bagian tersulitnya yaitu kita harus mampu menjaga komitmen dengan menjalankan rencana awal dalam mengatur keuangan selama Ramadan tersebut.   

Selamat berpuasa @hensa17. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun