Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Ramadan dan "Target yang Harus Dicapai"

12 Maret 2024   02:25 Diperbarui: 12 Maret 2024   16:44 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan yang penuh Berkah, kini kembali hadir di tengah-tengah kita. Sudah berapa Ramadan dalam hidup ini sudah bisa kita jalani? Sesuai dengan usia kita saat ini. 

Tentu saja kita patut bersyukur karena pada tahun 2024 ini Allah masih memberikan kesempatan berjumpa dengan Bulan penuh dengan BerkahNya.  

Oleh karena itu jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan emas ini dalam mengisi bulan Ramadan. Target-target harus mampu dituntaskan selama menjalani ibadah di bulan Suci ini. 

Selain menjalankan ibadah puasa wajib selama sebulan penuh, banyak ibadah-ibadah lain yang menyertainya selama bulan Ramadan tersebut. 

Kegiatan ibadah tersebut diantaranya sholat Tarawih, Tadarus Al Quran, mengikuti kajian ilmu di Masjid seperti kuliah Subuh, bersedekah. 

Itu adalah kegiatan ibadah yang masuk kategori sunah yang menyertai ibadah wajib seperti sholat 5 waktu, zakat yang merupakan dua dari 5 Rukun Islam yang wajib kita tunaikan. 

Target untuk kegiatan  ibadah wajib harus meningkatkan kualitas ibadah tersebut. Misalnya sholat 5 waktu harus bisa lebih khusyu lagi. 

Jika biasanya sholat 5 waktu dilakukan sendirian di rumah, maka kini bisa menjalankan sholat dengan berjamaah di Masjid. 

Sholat 5 waktu berjamaah di Masjid lebih utama dari pada sholat sendirian di rumah. Sholat berjamaah memiliki pahala 27 derajat lebih banyak dari pada sholat sendirian. 

Target lain adalah kegiatan ibadah puasa wajib di bulan Ramadan pada tahun 2024 ini juga harus ditingkatkan kualitasnya darit tahun ke tahun. 

Ilustrasi Ramadan Kareem (Sumber Foto Unblast.com).
Ilustrasi Ramadan Kareem (Sumber Foto Unblast.com).

Jika sebelumnya melakukan puasa hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, maka kini sudah saatnya berpuasa juga mampu menahan diri dari perbuatan tercela seperti bergunjing dan berkata kotor. 

Bahkan mungkin mencapai level puasa yang tertinggi yaitu bisa menjaga hati dalam berdzikir semata-mata hanya kepada Allah. 

Bagi saya pribadi sebagai sosok yang sudah Lansia, target utama bulan Ramadan itu adalah berpuasa bukan hanya menuntaskannya selama sebulan penuh, tapi juga mampu berpuasa dengan menjaga hati. 

Memang tidak mudah melakukannya, tetapi tingkatan demi tingkatan seharusnya sudah bisa dilalui dan inilah saatnya bisa mencapai tingkatan tertinggi. 

Ibadah puasa seperti Allah pernah berfirman dalam KitabNya adalah ibadah seorang hamba yang sangat istimewa bagiNya. 

Puasa tidak seperti ibadah-ibadah lainnya seperti sholat, zakat dan pergi ke Mekkah untuk ibadah haji. Semua ibadah tersebut bersifat terbuka sehingga semua orang dengan mudah bisa menyaksikannya. 

Namun puasa adalah ibadah khusus yang terjalin hanya antara hamba dengan Kholiqnya secara perorangan. 

Puasa adalah ibadah yang rahasia tidak bisa diketahui oleh siapapun kecuali hanya hamba dan Allah yang mengetahuinya. 

Keistimewaan lainnya untuk ibadah puasa adalah pahalanya langsung Allah yang memberikannya. 

Hal ini karena bagi Allah seperti FimanNya dalam sebuah hadis qudsi bahwa Puasa itu adalah untukNya. 

Mari kita simak sebuah hadis dengan level shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa Allah berfirman dalam hadis qudsi: 

"Orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena taat pada perintahKu. Puasa adalah untukKu dan Aku akan memberikan pahalanya, sedang sesuatu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat gandanya." (Hadis Imam Bukhari). 

Sangat jelas dari Ramadan ke Ramadan, sudah seharusnya cara berpuasa kita semakin tinggi levelnya. 

Selain fokus dalam beribadah puasa, tentu saja ibadah wajib lainnya tetap ditunaikan dengan baik dengan peningkatan kualitas. 

Begitu pula ibadah-ibadah sunah seperti yang diuraikan di atas, menjadi pelengkap semua ibadah selama Ramadan ini. 

Muara dari ibadah puasa itu itu adalah derajad tertinggi menjadi seorang hamba yang muttaqien. 

Apakah kita mampu mencapai target-target tersebut. Dengan megharap kekuatan dan  izin Allah, kita harus bertekad bisa mencapai target menjadi hamba Allah yang muttaqien. Semoga. 

Salam @hensa17. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun