Manchester United mengalami musim yang mengecewakan terutama saat mereka mengalami kekalahan kandang 1-2 dari Fulham pada hari Sabtu yang lalu.Â
Kekalahan tersebut membuat tim asuhan Erik ten Hag berada di urutan keenam klasemen Premier League, delapan poin di belakang tim urutan keempat Aston Villa.Â
Menjelang derby menghadapi musuh bebuyutan satu kota, Manchester City, banyak sekali berita beredar di media Eropa khususnya yang berkaitan dengan keraguan performa skuad asuhan Erik ten Hag tersebut.Â
Begitu pula sorotan secara berlebihan kepada sosok Marcus Rashford sebagai pemain bertalenta yang dimiliki oleha Setan Merah selama ini.Â
Mereka kembali ramai membicarakan tentang komitmen dari Rashford, pemain muda berusia 26 tahun yang juga winger The Three Lions ini.Â
Marcus Rashford diragukan komitmennya kepada klub menurut para pengamat, dengan ulahnya bertindak indispliner.Â
Misalnya Rashford pergi ke pesta di klub malam, usai kekalahan derby di Old Trafford 0-3 dari tetangga berisik, Manchester City. Â
Kritik para pengamat di media semakin gencar karena Rashford semakin menurun performanya bersama Manchester United.Â
Penyerang Inggris ini mengalami kesulitan di lapangan sepanjang musim ini. Rashford hanya mencetak lima gol dalam 32 pertandingan di semua kompetisi.Â
Tentu banyak orang selalu bertanya-tanya ada apa dengan Rashford. Bahkan banyak juga yang memberikan prediksi pemain muda ini termasuk yang akan menjadi pemain yang dilepas oleh klub pada musim panas nanti.Â
Tentang tuduhan-tuduhan di atas, akhirnya Rashford membuka suara setelah selama ini dia hanya diam seribu bahasa. Mungkin karena media pemberitaannya sudah terlalu kasar.Â
Rashford mengaku dengan jujur bahwa dia adalah seorang introvert yang tidak suka menanggapi hal-hal yang dikatakan tentang dirinya karena itu bukan sifatnya.Â
Maka wajar jika selama ini Rashford selalu mengabaikan tentang berbagai rumor negatif tentang dirinya di media atau medsos yang beredar.Â
Kini Rashford mulai memecah kebisuannya atas performanya dan masalah di luar lapangan yang menjadikan upaya agar semua orang bisa memahami siapa dirinya.Â
Hebatnya dia juga mengakui dengan jujur tentang kesalahannya selama ini terhadap klub, tetapi dia yakin dengan komitmennya membela Setan Merah sebagai klub kebanggaannya.Â
Melalui akun orang pertama di The Players' Tribune (29/2/24), Rashford mengutarakan semua uneg-unegnya dengan gamblang dan tegas. Selama ini Rashford merasa telah menjadi sasaran media secara tidak adil.Â
"Saya tidak mencoba untuk menyerang media. Saya mengerti permainannya, Anda tahu maksud saya?Â
"Mereka tidak benar-benar menulis tentang saya. Sepertinya mereka sedang menulis tentang karakter ini, "Marcus Rashford." Ini bukan hanya tentang saya sebagai remaja berusia 26 tahun yang sedang keluar malam, atau remaja yang ditilang parkir.Â
"Ini pasti tentang berapa harga mobil saya, menebak gaji mingguan saya, perhiasan saya atau bahkan tato saya.Â
"Itu pasti tentang bahasa tubuh saya, dan mempertanyakan moral saya, dan berspekulasi tentang keluarga saya, dan masa depan sepak bola saya. Ada nada yang tidak Anda dapatkan dari semua pesepakbola. Biarkan saja di situ."Â
Itulah salah satu cuplikan segala uneg-uneg Rashford yang dikupas tuntas dalam media tersebut di atas. Rashford menjelaskan bahwa dirinya adalah manusia yang tidak sempurna.Â
Oleh karenanya Rashford menyadari bahwa dirinya harus melakukan yang jauh lebih baik. Namun jangan ragukan tentang komitmen dirinya terhadap klub Manchester United.Â
Menurut Rashford, mereka harusnya tahu bahwa dirinya dibesarkan di sini di klub ini. Rashford telah bermain untuk klub ini sejak dia masih kecil.Â
Dalam situs tersebut semua menjadi gamblang ketika Rashford tetap setia dengan klub kebanggaannya, Manchester United. Dia selalu meggabaikan segala tawaran uang dari manapun untuk pergi dari Old Trafford.
Munkin ini pula yang membuat Erik ten Hag tetap mempertahankan Marcus Rashford dalam skuadnya. Kesetiannya kepada klub tidak diragukan dan menjadi nilai plus tersendiri.Â
Bagi Ten Hag ternyata Rashford bukan dilema tapi dia adalah sebuah tantangan bagaimana Ten Hag bisa membangkitkan performa pemuda berusia 26 tahun itu ke performa terbaiknya.Â
Jika Ten Hag berhasil menangani Marcus Rashford meraih kembali penampilan terbaiknya, maka Rashford adalah solusi baginya di tengah keterpurukan skuad asuhannya.Â
Salam bola @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H