Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Demokrat dari Oposan Menjadi Parpol Pemerintah

22 Februari 2024   05:25 Diperbarui: 22 Februari 2024   16:23 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika pasangan yang didukung mereka, Capres Anies-Muhaimin, kalah dalam Pilpres 2024 ini, maka Parpol mana saja yang kemungkinannya bertindak sebagai partai oposisi? Nasdem, PKB Atau PKS? 

Dari tiga Parpol tersebut, kemungkinan yang berada di luar Pemerintahan yang baru nanti adalah PKS yang sudah berpengalaman menjadi Parpol oposisi. 

Sedangkan Partai Nasdem dan PKB kemungkinan besar kembali menjadi parpol pendukung Pemerintah yang baru. 

Mereka diperkirakan mau menerima uluran tangan Prabowo Subianto yang akan merangkul seterunya dalam Pilpres 2024. 

Kini AHY resmi masuk dalam linkungan Pemerintahan sekaligus menggugurkan partainya sebagai parpol oposisi Pemerintah. 

Dalam delapan bulan ke depan AHY sebagai Menteri ATR/BPN akan menjalani tugas sebelum terbentuknya kembali Kabinet dari Pemerintahan Baru. 

Maka selama 8 bulan tersebut AHY seakan menjalani magang sebelum dirinya kembali diangkat sebagai Menteri dalam Kabinet di Pemerintahan Baru. 

Partai Dmokrat sebagai pendukung pasangan Prabowo - Gibran tentu dipastikan mendapatkan jatah kursi Menteri jika pasangan Prabowo -Gibran sudah resmi ditetapkan KPU sebagai Presiden dan Wakli Presiden periode 2024-2029. 

Hal itu menjadi momen penting bagi Partai Demokrat dalam kiprah mereka menjalani babak baru dalam perjuangan mereka selama ini. 

Bravo Merah Putih @hensa17. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun