Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Usai Kalah di Pilpres, Anies Baswedan dan Surya Paloh Mau ke Mana?

20 Februari 2024   14:42 Diperbarui: 20 Februari 2024   19:00 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu Presiden Wakil Presiden hampir pasti hanya satu putaran ketika pasangan Prabowo-Gibran unggul telak dari dua pasangan lainnya, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud pada Quick Count dan Real Count. 

Walaupun saat ini kita masih menunggu hasil perhitungan suara yang tengah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), tapi hasil Quick Count dan Real Count bisa memberikan gambaran siapa yang berpotesni sebagai pemenang Pemilu. 

Data terakhir dari Quick Count Litbang Kompas menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan 58,45 persen dari 99,85 persen total data yang sudah masuk. 

Sementara itu Anies-Muhaiman dan Ganjar- Mahfud masing-masing memperoleh jumlah suara sebesar 25,25 persen dan 16,30 persen. 

Sementara itu hasil dari Real Count yang  dilakukan oleh KPU menunjukkan keunggulan dari pasangan yang sama yaitu Prabowo Gibran dengan perolehan suara sebesar 58,62 persen dari jumlah total 72,02 persen suara yang masuk. 

Jumlah suara yang diperoleh Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, masing-masing mereka hanya meraup suara sebesar 24,27 persen dan 17,11 persen. 

Jika pasangan Prabowo - Gibran akhirnya memenangkan kontestasi Pemilu ini dan resmi disahkan oleh KPU, maka yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana sikap Anies Baswedan dan Surya Paloh? 

Seperti sudah kita ketahui bahwa Surya Paloh dan Partai Nasdem adalah Parpol yang pertama mencalonkan Anies Baswedan sebagai Bacapres saat itu ketika Parpol lainnya belum satupun memiliki Bacapres termasuk PDIP. 

Mereka mengusung jargon perubahan yang memberikan kesan sebagai antitesis nya Joko Widodo sehingga seakan kubu mereka langsung berhadapan melawan kemapanan Pemerintah Jokowi. 

Jargon perubahan Anies dan Surya Paloh ini terus digemakan semakin gencar selama kampanye di seluruh pelosok Nusantara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun