Piala Dunia U17 di Indonesia tahun 2023 memasuki perebutan peringkat ketiga. Hamidou Makalou, gelandang serang Mali mencetak gol individu yang luar biasa saat Mali menang 3-0 atas Argentina untuk meraih medali perunggu.Â
Dua gol lainnya hasil kreasi dari penyerang Ibrahim Diarra dan Mamadou Doumbia untuk melengkapi kemenangan telak tersebut yang berlangsung di Stadion Manahan Surakarta, Jumat (1/12/23).Â
Mali berada di grup B bersama Spanyol, Uzbekistan dan Kanada. Pada laga perdana Mali menang 3-0 atas Uzbekistan, tapi kalah 0-1 dari Spanyol. Di laga terakhir fase grup mereka menang 5-1 atas Kanada.Â
Lolos ke 16 besar sebagai runner up grup B, Mali menang 5-0 atas Meksiko. Di babak perempat final kembali menang tipis 1-0 atas Maroko sehingga lolos ke semi final.Â
Namun pada babak semi final Mali harus mengakui keunggulan Prancis 1-2 dan hanya berhasil memperebutkan peringat ketiga menghadapi Argentina.Â
Mali turun dengan formasi menyerang 4-3-3 menempatkan trio penyerang tajam mereka, Mahamoud Barry, Ibrahim Diarra dan Mamadou Doumbia.Â
Pada posisi gelandang yang sangat dinamis adalah trio yang tak kenal lelah menguasai lini tengah. Mereka adalah Ousmane Thiero, Sekou Kone dan Hamidou Makalou, sosok yang menjadi Man of The Match di laga ini.Â
Lini tengah  Mali ini mampu meredam para gelandang Argentina yang terlihat frustrasi. Santiago Lopez, Valentino Acuna, Gustavo dan Subiabre dibuat tak berdaya dalam perebutan bola.Â
Lini tengah ini sangat vital untuk diperebutkan dan Mali sangat superior pada area ini sehingga begitu leluasa mengobrak-abrik pertahanan Argentina yang dikawal kuartet Tobias Palacio, Juan Vilaba, Octavio Ontavero dan Dylan Gorosito.Â
Untung saja kiper Argentina, Jeremias Florentin berhasil menyelamatkan beberapa peluang Mali menjadi gol. Jika tidak maka Argentina bisa kebobolan lebih banyak.Â
Argentina dengan formasi 4-1-4-1 tidak mampu menahan gempuran Mali yang bertubi-tubi. Terutama lini tengah mereka yang unggul satu pemainpun ternyata kalah bersaing dengan trio gelandang Mali.Â
Sementara striker tunggal mereka, Agustin Ruberto benar-benar tidak berdaya dalam kawalan duet bek tengah Mali, Issa Traore dan Baye Coulibaly.Â
Selain Hamidou Makalou yang meraih pemain terbaik, juga satu pemain Mali yang menonjol dalam laga malam itu adalah Ibrahim Diarra tampil luar biasa.Â
Gol pertamanya pada menit ke-9 benar-benar mengejutkan. Gol ini langsung membuat skuad Mali semakin gencar melakukan serangan frontal ke gawang Argentina.Â
Kapten Mali ini dengan sempurna mengendalikan umpan dari Sekou Kone lalu melepaskan tembakan sanga akurat dengan kaki kirinya ke sudut bawah gawang Argentina.Â
Mali terus mengontrol permainan dengan penguasaan lini tengah yang dominan. Akhirnya memang gol hanya menunggu waktu saja.Â
Sepanjang laga malam itu, Mali memiliki 33 peluang tembakan dan ada 15 tembakan mereka tepat sasaran ke gawang Argentina. Tiga diantaranya menjadi gol.Â
Sementara itu Tim Tango Muda hanya memiliki 8 toal tembakan dan hanya 4 tembaan yang on target tetapi tidak satupun menjadi gol.Â
Akhirnya Mali kembali mendapatkan gol kedua tepat menjelang akhir babak pertama berakhir untuk unggul menjadi 2-0.Â
Melalui sebuah tendangan bebas yang dilakukan Makalou berhasil dimanfaatkan oleh sundulan Doumbia. Skor 2-0 untuk keunggulan Mali bertahan hingga turun minum.Â
Pada babak kedua kembali Mali menambah gol ketiga mereka. Gol ini tercipta begitu memukau kreasi dari Hamidou Makalou.Â
Berawal dari Makalou yang menguasai bola tepat di dalam area penalti pertahanan Argentina. Dia berhasil mengecoh bek tengah Argentina, Tobias Palacio dengan satu gerakan tubuh yang cepat.Â
Selanjutnya menghindari full back Dylan Gorosito dan kiper Jeremias Florentin sebelum Makalou menggiring bola ke gawang kosong. Gol yang sangat spektakuler dalam laga ini.Â
Pada babak kedua ini akhirnya bintang Argentina, Claudio Echeverri masuk sebagai pemain pengganti untuk memberikan kekuatan menyerang untuk skuadnya.Â
Namun Echeverri tidak banyak membantu timnya untuk mengejar ketinggalan 3 gol mereka sampai babak kedua berakhir.Â
Pada satu momen saat laga berjalan satu jam, Echeverri mencetak gol melalui gerakan individunya, tapi ternyata dia sudah dalam posisi off side.Â
Argentina dalam laga ini tampaknya sudah mengalami penurunan puncak performa mereka. Saat mengalahkan Brasil di perempat final, saat itu puncak performa Argentina yang paling tinggi.Â
Selamat untuk Mali dengan keberhasilan mereka meraih medali perunggu di ajang Piala Dunia U17 di Indonesia tahun 2023.Â
Salam bola @hensa17.Â
#Mali
#Argentina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H