Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kritik Pedas Tommy Welly untuk Shin Tae Yong tentang Timnas Indonesia

23 November 2023   05:41 Diperbarui: 23 November 2023   05:48 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae yong menjadi sorotan para kritikus tentang kinerja Timnas Indonesia (Foto PSSI Via Kompas.com). 

Tommy Welly, pasti sudah kita kenal yang akrab dipanggil dengan sebutan Bung Towel. Selama ini sosok Bung Towel adalah pengamat dan kritikus setia untuk coach Shin Tae yong. 

Pada saat Timnas Indonesia menangpun Bung Towel selalu memberikan kritik apalagi jika Timnas Indonesia kalah. Dia adalah orang yang tidak setuju dengan program naturalisasi pemain keturunan. 

Ketika Timnas Indonesia mengalami hasil yang tidak menggembirakan dalam dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang hanya meraih satu poin, maka inilah kesempatan Bung Towel untuk memberikan kritik pedas kepada Shin Tae yong. 

Menurutnya hasil tersebut adalah raport merah untuk coach Shin Tae yong. Pelatih asal Korea Selatan itu kembali dipertanyakan kemampuannya. 

Bung Towel juga menyindir, katanya skuad asuhan Shin Tae yong adalah sudah level Asia, tapi kenapa kalah telak sampai kebobolan 5 gol dari Irak dan hanya imbang 1-1 dengan Filipina. 

"Apakah mau dibiarkan memasuki pertandingan ketiga keempat dengan performa sangat buruk di dua pertandingan awal? Mau sampai kapan," kata Bung Towel seperti dilansir Bolasport.com (22/11/23). 

Towel mendesak agar Exco PSSI segera melakukan evaluasi total terhadap kinerja Shin Tae yong sehingga tidak membiarkan Timnas Indonesia semakin terpuruk. 

Sementara itu coach Shin Tae yong sempat menjelaskan bahwa Timnas Garuda dalam kondisi yang tidak ideal ketika berhadapan melawan Filipina. 

Hal tersebut karena skuad asuhannya harus melakukan perjalanan panjang dari Basra Irak ke Manila Filipina dengan menempuh waktu hampir 18 jam. 

Apalagi sebelum melawan Filipina, Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak 1-5 dari tuan rumah Irak dalam laga yang berlangsung di Stadion Basra Internasional pada Kamis (16/11/2023). 

Menurut fakta yang ada memang berat melakukan dua laga tandang dalam waktu yang berdekatan di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Bayangkan skuad Timnas Garuda baru berkumpul lengkap di Basra hanya 3 hari sebelum hari H laga melawan Irak di Basra, Kamis (16/11/23). 

Semua pemain Indonesia baru melakukan aktivitas kompetisi mereka pada Liga yang mereka ikuti sehingga sebagian dari mereka masih menglami kelelahan. 

Tentang formasi yang coach Shin Tae yong terapkan sebenarnya bukan faktor kunci dari kekalahan tersebut. Dengan formasi apapun jika stamina menunjang maka performa tim akan berjalan dengan baik. 

Faktor utama keterpurukan dari skuad Garuda ini adalah kebugaran para pemain tidak ideal. Mereka mengalami kelelahan dari aktivitas kompetisi dan perjalanan panjang dan waktu yang kurang untuk melakukan pemulihan fisik. 

Hal itu bisa kita lihat, baik ketika melawan Irak maupun melawan Filipina, stamina para pemain benar-benar menurun. 

Gol-gol yang terjadi semuanya akibat dari blunder para pemain skuad Garuda. Terutama yang menjadi catatan merah adalah kinerja Jorsi Amat, bek tengah Timnas Indonesia. 

Saat bertanding di Manila dengan rumput sintetis Stadion Rizal Memorial, banyak pemain kita yang kesulitan beradaptasi. 

Mereka tidak leluasa bergerak untuk membuka ruang sehingga permainan skuad Garuda menjadi stagnan. 

Maka wajar mereka sangat tertekan menghadapi setiap serangan skuad The Azkals. Banyak melakukan kesalahan sendiri dalam mengoper dan mengontrol bola. 

Mereka juga kesulitan mengembangkan permainan karena pemain-pemain Garuda mendapat penjagaan yang ketat sehingga kesulitan membuka ruang. 

Hal-hal tersebut seharusnya bisa kita maklumi menjalani dua laga tandang dalam jarak waktu hanya 7 hari efektif dengan melakukan perjalanan panjang selama 18 jam. 

Belum lagi kendala psikologis karena kekalahan pada laga perdana dengan skor telak. Tuga coach Shin Tae yong harusnya kita berikan apresiasi. 

Begitu juga penghargaan tinggi pada perjuangan semua pemain yang telah melakukan upaya dengan maksimal dalam keterbatasan mereka. 

Coach Shin Tae yong sendiri selalu berpikir positif. Dia tetap optimis dalam menghadapi laga sisa yaitu 3 kali laga kandang menghadapi Vietnam, Irak dan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta dan satu laga tandang ke Hanoi Vietnam. 

Kritik pedas ala Bung Towel tidak ada gunanya tanpa adanya solusi yang dia berikan. Jika hanya melakukan kritik saja semua orang bisa, tapi bagaimana memberikan solusi cerdas hanya orang-orang yang berakal sehat saja yang mampu. 

Mendukung Timnas Indonesia menjadi keharusan bagi Fans Garuda sejati. Bravo Merah Putih. 

Salam bola @hensa17.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun