Namun juga anak muda ini memiliki permainan dengan kecepatan seperti dimiliki pemain China Yang Yang yang satu angkatan dengan Icuk Sigiharto.Â
Weng memiliki keistimewaan dalam melakukan pukulan smash over head dengan cegatan bola datar.Â
Langkah kakinya ringan menutup setiap jengkal lapangan. Bolalawan kemana saja akan dia kejar dengan langkahnya yang ringan. Bahkan bisa menjadi boomerang bagi setiap pengembalian bolanya.Â
Dengan gaya permainan seperti itu, Hong Yang di turnamen ini menyingkirkan Shi Yu Qi, seniornya juga Anthony Ginting pemegang ranking 2 Dunia dan di final membuat Lee Zii Jia tidak berdaya.Â
Jam terbang dalam karirnya sebetulnya belum begitu tinggi baru menjalani 116 laga dengan meraih kemenangan 76 laga dan kalah dalam 40 laga.Â
Tidak begitu mengesankan statistik tersebut tetapi dalam beberapa bulan ke depan tentu saja kita menunggu sejauh mana Weng Hong Yang mampu bermain konsisten.Â
Seperti kebanyakan pemain-pemain China lainnya yang selalu disiplin dengan etos kerja yang kuat, bukan tidak mungkin Weng Hong Yang menjelma menjadi kekuatan tunggal putra baru di dunia bulutangkis.Â
Salam badminton @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H