Skor kemenangan 6-0 seperti kemenangan Timnas Garuda di leg pertama, adalah hasil yang sangat wajar. Permainan ada dalam kendali sepenuhnya seingga gol-gol hanya tinggal menunggu waktu saja.Â
Gawang Indonesia yang memiliki dua kali clean sheet alias tetap perawan tanpa kebobolan dalam dua laga ini juga masih dianggap wajar karena lawan kita adalah Brunei yang tidak memiliki striker-striker berbahaya.Â
Pada lini belakang ini yang menjadi catatan adalah peran dari Shayne Pattynama dan Sandy Walsh sebagai full back terlihat sangat menonjol.Â
Keduanya menunjukkan level di atas rata-rata, baik dari segi visi bermain maupun dari setiap pergerakkan mereka yang sangat efektif.Â
Dalam formasi 4-3-3,duet full back ini sangat penting dalam mengatur serangan dan bertahan agar tetap seimbang dalam transisi bagi tim. Sandy dan Shayne berhasil melakukan tugas tersebut dengan baik.Â
Sementara trio lini tengah yang terdiri dari Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto dan Witan Sulaeman, juga bermain sangat taktis dalam menyerang maupun bertahan.Â
Mereka mampu membagi tugas dengan baik dimana Rachmat Irianto lebih banyak berperan sebagai gelandang bertahan sementara Witan Sulaeman menjadi gelandang serang dan Ricky berperan sebagai gelandang box to box.Â
Pada babak kedua ketika Arkhan Fikri masuk menggantikan peran Ricky, pemain muda dari Timnas U20 ini juga mampu memerankan gelandang yang mobilitasnya tinggi.Â
Komposisi lini tengah ini semakin banyak opsi yang menjadi pilihan coach Shin Tae yong setelah pemain-pemain yang selama ini menjadi pilihan utama seperti Marc Klok, Rachmat Irianto Ricky dan Ivar Jenner yang seolah tidak tergantikan.Â
Untuk lini depan rasanya sosok Hokky Caraka kembali menjadi sorotan. Permainan pemain muda berusa 19 tahun ini semakin terlihat matang.Â
Dua gol perdananya ke gawang Brunei bagi skuad Timnas Indonesia dalam laga ini adalah bukti dirinya harus diperhitungakn oleh coach Shin Tae yong.Â