Padahal dalam laga itu, dari awal Chiara yang bermain buruk. Gim ketiga, ketika Chiara tertinggal 17-20, ternyata bisa mengunci pemain Jepang tersebut dan unggul 22-20 setelah dua gim sebelumnya skor 21-14 dan 18-21.Â
Ternyata kuncinya adalah Chiara hanya berusaha semaksimal mungkin ketika Miyazaki mendapatkan match point tersebut.Â
Gadis asal Klaten ini tetap bermain aman karena dia bisa merasakan Miyazaki begitu gugup menghadapi poin-poin yang dikumpulkan tunggal muda Indonesia itu.Â
Pemain Indonesia berusia 18 tahun itu bermain ngotot pantang menyerah sehingga membuat pemain Jepang harus kehilangan keunggulan dengan banyak melakukan kesalahan.
Drama gim ketiga itu benar-benar sangat mengesankan bagi Chiara. Bertanding selama 80 menit tidak membuat rasa lelah bagi Chiara karena berhasil memenangkan laga penting itu.Â
Sebelumnya Chiara pernah bertemu menghadapi tunggal putri Jepang, Tomoka Miyazaki di Kejuaraan Junior Asia pada bulan Juli 2023 yang lalu.Â
Saat itu Chiara harus mengakui keunggulan pemain putri Jepang ini di babak 32 besar dengan skor rubber games, 21-9, 13-21 dan 18-21. Â
Berdasarkan pengalaman kekalahan itu, Chiara melakukan perubahan taktikal permaiannya di laga perempat final ini.Â
"Saya mengubah taktik saya dari pertandingan terakhir, mencoba untuk tidak bertahan di belakang,Â
"Bermain dengan lebih banyak variasi pukulan dan lebih ke depan. Karena pukulan lawan dari atas sangat sulit untuk ditangani."Â
Demikian Chiara mengaku kunci kemenangannya kepada situs BWFbadminton.com (8/10/23).Â