Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

3 Medali Emas dari Bulutangkis Asian Games Hangzhou, Target Realistis?

4 Oktober 2023   23:16 Diperbarui: 5 Oktober 2023   07:27 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gregoria Mariska Tunjung berjuang meraih medali di Asian Games Hangzhou (Foto Dokumen PBSI). 

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melalui Kabid Pembinaan Prestasi Rionny Mainaky menargetkan 3 medali emas dari 7 nomor yang di pertandingkan di ajang ke-19 Asian Games Hangzhou 2022. 

Medali emas yang diincar adalah dari 7 nomor yaitu beregu putra dan putri, tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri dan ganda campuran. 

Dari nomor-nomor tersebut, Tim Indonesia beregu putra dan putri sudah gugur di babak perempat final. Sehingga dari nomor tersebut sudah pasti gagal meraih medali. 

Kini harapan Indonesia hanya tinggal pada nomor perorangan yang saat ini sudah memasuki babak perempat final untuk 5 nomor yang memperebutkan medali. 

Pada ajang perorangan ini sampai dengan babak 16 besar, Indonesia masih memiliki delapan wakil yang berlaga pada, Rabu (4/10/23) yaitu dua nomor tunggal putri, tunggal putra, dua nomor ganda putra, dua nomor ganda putri dan ganda campuran. 

Namun dari delapan wakil tersebut, ternyata hanya ada 3 wakil yang tersisa untuk lolos ke babak perempat final, sementara 5 wakil lainnya harus terhenti di fase ini. 

Mereka yang berhasil lolos ke babak 8 besar adalah Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Gregoria Mariska Tunjung yang akrab dengan panggilan Jorji. 

Sementara itu peluang Indonesia untuk merebut gelar di ganda putri melalui Apriyani/Siti Fadia terhenti di babak 16 besar. Mereka mengundurkan diri karena Apriyani mengalami cedera pada saat gim pertama belum usai. 

Ganda putri lainnya, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi juga harus kalah dari pasangan tuan rumah, Chen Qingchen/Jia Yifan. 

Selain ganda putri, ganda campuran juga sudah tertutup peluangnya ketika harapan dari pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari kalah dari ganda Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino. 

Dua nomor lainnya yang gugur di babak 16 besar ini adalah ganda putra Leo/Daniels yang harus mengakui keunggulan ganda asal India, Chirag Shetty/Rankireddy. 

Begitu pula dengan nomor tunggal putri yaitu Putri Kusuma Wardani harus terhenti oleh ketangguhan putri asal India, Pusarla Shindu di babak 16 besar ini. 

Lalu bagaimanakah peluang untuk meraih 3 keping medali emas dari 3 wakil yang kini tersisa di babak perempat final? 

Perjalanan mereka baru sampai babak perempat final atau 8 besar artinya fase yang masih jauh dari perebutan medali emas yang terjadi di babak final. 

Mari kita lihat lawan-lawan dari wakil Indonesia yang masih tersisa di babak 8 besar ini yaitu tunggal putra, Anthony Ginting, ganda putra, Fajar dan Rian serta tunggal putri, Gregoria Mariska. 

Betapa mereka harus melalui jalan yang terjal untuk bisa meraih 3 medali Emas yang menjadi target PBSI. Rasanya cukup berat bisa mewujudkan target tersebut dari 3 wakil yang tersisa ini. 

Hal ini berarti, 3 wakil tersebut wajib memenangkan semua laga yang mereka hadapi sejak babak perempat final ini sampai juara di babak final.  

Memang bukan hal yang tidak mungkin, tapi dari 3 wakil tersebut bisa meraih satu atau dua medali emas saja itu adalah prestasi yang luar biasa. Apalagi 3 wakil yang tersisa ini bisa meraih medali emas semua. Namun apakah hal itu cukup realistis sebagai target? Atau malah itu hal yang absurd? 

Berikut adalah perjalanan terjal dari 3 wakil Indonesia untuk bisa meraih medali Emas di babak final. Mereka harus menghadapi lawan-lawan yang tidak ringan pada babak sebelumnya. 

Anthony Ginting Vs Li Shi Feng

Lawan Ginting adalah tunggal putra tuan rumah yaitu Li Shi Feng, pemain muda berusia 23 tahun yang unggulan ke-6 di Asian Games ini, cukup tangguh. 

Ginting sebagai unggulan pertama sebenarnya memiliki keunggulan pengalaman dan jam terbang yang lebih tinggi. 

Namun Li Shi Feng yang memilki ranking 8 Dunia juga pemain yang mulai menanjak dalam beberapa bulan terakhir ini. 

Ginting harus bekerja keras menghadapi anak muda ini, apalagi dia bertanding di hadapan publik sendiri sebagai tuan rumah, tentu akan menambah semangat lebih baginya. 

Dalam sejarah pertemuan dengan Li Shi Feng, tunggal putra ranking 2 Dunia, Anthony Ginting masih unggul dengan skor 4-0. 

Pertemuan terakhir mereka adalah di ajang Indonesia Open 2023, saat itu Ginting menang dengan dua gim saja. Sedangkan dalam tiga pertemuan lainnya Ginting menang harus melalui dengan rubber games. 

Melihat catatan di atas kertas tentu saja tidak bisa dijadikan pegangan, tapi hanya bisa digunakan sebagai prediksi kekuatan antara kedua pemain.  

Jika Ginting lolos dari hadangan Li Shi Feng, maka jalur dalam grup atas selanjutnya adalah menghadapi pemenang antara Lee Zii Jia dan Prannoy. 

Catatan menghadapi Lee Zii Jia, Ginting masih unggul 4-1,sementara itu menghadapi Pranoy, Ginting tertinggal dengan skor 2-3 dalam sejarah laga mereka. 

Pada pool bawah ada unggulan kedua, Kodai Naraoka yang ditantang oleh Ng Tze Yong. Pemenang laga ini berhadapan di semi final lawan pemenang Shi Yuqi dan Chou Tien Chen. 

Dari empat tunggal tersebut, kandidat kuat yang mungkin lolos ke partai final adalah Shi Yu Qi. Tunggal putra tuan rumah ini masih terlihat lebih konsisten selama menjalani babak demi babak. 

Ginting sendiri dalam catatan pertemuannya menghadapi Shi Yu Qi masih kalah dengan skor 1-8. Angka yang cukup telak sebagai gambaran kekuatan kedua pemain. 

Gregoria Mariska Vs Aya Ohori

Laga terdekat bagi tunggal putri kita ini adalah lawan Aya Ohori di 8 besar. Laga ini mungkin bisa Jorji lewati dengan lancar tapi harus bermain penuh dengan perfoma terbaiknya. 

Aya Ohori, gadis Jepang berusia 27 tahun ini, belum pernah menang menghadapi Jorji dalam 2 pertemuan mereka. Namun laga tersebut terakhir berlangsung tahu 2019 dan 2018 dan keduanya berakhir dengan rubber games. 

Gregoria Mariska Tunjung berjuang meraih medali di Asian Games Hangzhou (Foto Dokumen PBSI). 
Gregoria Mariska Tunjung berjuang meraih medali di Asian Games Hangzhou (Foto Dokumen PBSI). 

Dengan kemampuan Jorji saat ini tentu optimis pemain ranking 20 Dunia asal Jepang ini bisa ditundukkan Jorji. 

Baru pada babak semi final, Jorji harus berjuang lebih keras karena kemungkinan lawannya adalah musuh bebuyutannya, Chen Yufei, tunggal putri asal China. 

Jorji baru menang dua kali dari 9 kali pertemuannya lawan Chen Yu Fei. Jorjipun harus menghadapi An Se young jika berhasil melewati sosok Chen Yu Fei di semi final. 

Menghadapi tunggal putri belia asal Korea Selatan, An Se young, dalam 5 kali pertemuannya , Jorji belum pernah sekalipun menang. 

Sungguh ini adalah perjuangan yang sangat menantang bagi Jorji untuk bisa meraih sekeping Emas dari Tunggal Putri. 

Fajar/Rian Vs Lee Yang/Wang Chi Lin 

Lee Yang dan Wang Chi Lin, ganda putra asal Chinese Taipei ini adalah musuh bebuyutan Fajar dan Rian sepanjang sejarah pertemuan mereka. 

Meskipun mereka baru bertemu sebanyak 6 kali pertandingan tetapi laga -laga mereka selalu ketat. Fajar dan Rian masih unggul 4-2 dari 6 pertemuan mereka. 

Namun terakhir Fajar dan Rian harus kalah di ajang Japan Open 2023 yang lalu dengan skor dua gim saja. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh Fajar dan Rian.

Apalagi dalam beberapa bulan terakhir ini, ganda putra ranking satu Dunia ini menunjukkan performa yang cenderung menurun. Butuh motivasi tinggi bagi dua jejaka ini untuk bangkit menuju permainan terbaiknya. 

Jika mereka berhasil melewati hadangan Lee dan Wang di 8 besar maka pada babak semi final kemungkinan bertemu ganda asal Korea Selatan, Choi Sol Gyu/Kim Won Ho. 

Mereka ini yang telah menyingkirkan unggulan 3 asal tuan rumah China, Liang Wei Keng/Wang Chang. Hal ini harus emjadi catatan bagi Fajar dan Rian. 

Fajar dan Rian terus berjuang demi meraih medali emas Asian Games Hangzhou (Foto Dokumen PBSI). 
Fajar dan Rian terus berjuang demi meraih medali emas Asian Games Hangzhou (Foto Dokumen PBSI). 

Jika Fajar dan Rian lolos ke final, maka di babak akhir tersebut sudah ditunggu ganda antara Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia dan Rankireddy/Chirag Shetty dari India sebagai unggulan kedua. 

Begitulah gambaran lawan-lawan dari 3 wakil Indonesia untuk mengejar target 3 keping Emas Asian Games 2022 di Hangzhou, China. Sebuah tantangan yang sangat menarik untuk ditunggu hasilnya. Apakah realistis? Bravo Merah Putih. 

Salam badminton @hensa17.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun