Di depan Ernando Ari ada kuartet bek yang terdiri dari duet full back, Robi Darwis dan Haykal Alfaiz serta bek tangah Rizky Ridho dan Andy Setyo.Â
Trio lapangan tengah malam itu yang turun bertanding adalah Rachmat Irianto, Syahrian Abimanyu dan Muhammad Taufany. Mereka bertiga bekerja keras mengatur keseimbangan tim dalam melakukan transisi.Â
Sementara itu trio penyerang skuat Garuda Muda adalah Egy Maulana Vikri pada posisi kanan, Ramai Rumakiek di area kiri dan penyerang tengah Titan Agung.Â
Dengan komposisi tersebut Indonesia mendominasi permainan dengan serangan-serangan membuat Kirgistan bertahan.Â
Mereka menggunakan 3 bek tengah dengan formasi 3-5-2 sehingga ketika bertahan ada 5 pemain plus dua gelandang yang menumpuk di area penalti.Â
Lini tengah kita kerap kali terlambat turun sehingga beberapa kali gawang Ernando Ari terancam penyerang tunggal Kirgistan melalui serangan balik cepat. Untung saja duet bek tengah kita, Rizky Ridho dan Andy Setyo dengan mudah melakukan antisipasi.
Selama babak pertama tersebut walaupun serangan-serangan skuat Garuda Muda sangat gencar, tapi merekabelum berhasil menjebol gawang Kirgistan. Skor tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai.Â
Namun pada babak kedua ketika laga baru berjalan 13 menit, gol itu akhirnya lahir dari kaki Ramai Rumakiek.Â
Penyerang muda asal Papua ini dengan berani melakukan pergerakkan liar ke area penalti lawan.Â
Rumakiek berhasil menaklukan 3 pemian belakang Kirgistan dan dengan tendangan keras kaki kanannya menjebol gawang Kirgistan yang dikawal oleh Kurmanbek Nurlanbekov.Â
Gol ini adalah pemecah kebuntuan skuat Garuda U24 yang beberapa kali peluang mereka gagak berbuah gol. Selama laga tersebut paling tidak ada 18 peluang yang mereka ciptakan.Â