Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catatan Penting dari FIFA Matchday Timnas Garuda Vs Turkmenistan

9 September 2023   05:16 Diperbarui: 9 September 2023   06:11 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dendi dan Asnawi merayakan gol perdana Timnas Garuda ke gawang Turkmenistan (Foto Antara/Moch Asim). 

Timnas Garuda berhasil meraih kemenangan 2-0 atas tamu mereka Turkmenistan dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (8/9/23) malam WIB. 

Kemenangan ini tentu saja sangat menggembirakan bagi kita semua, terutama Coach Shin Tae yong yang terlihat menyambut pemain-pemain asuhannya dengan suka cita. 

Dua gol tersebut dicetak oleh Dendi Sulistyawan dan Egy Maulana Vikri. Dua pemain yang bermain di Liga 1 yang mampu menunjukkan performa terbaiknya. 

Bagi Dendi Sulistyawan gol ini sangat berarti di tengah-tengah kritikan dirinya yang mandul di kompetisi Liga 1 bersama klubnya, Bhayangkara Presisi FC. 

Bagaimana Dendi mencetak gol dari jarak sekitar 20 meter dengan tendangan keras jarak jauh yang akurat, adalah catatan tersendiri bahwa dirinya mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun. 

Satu hal lagi dari Dendi adalah sebagai sosok yang pantang menyerah mengejar bola dan turut melakukan pressing saat kehilangan bola. 

Spirit bertandingnya sosok Dendi yang pekerja keras ini yang sangat mengesankan coach Shin Tae yong. Tipe striker yang tidak hanya berdiri di area penalti lawan, menunggu umpan matang dari rekannya. 

Sementara itu bagi Egy Maulana Vikri, golnya memiliki makna bahwa dirinya masih memiliki kemampuan istimewa yang selama ini menjadi kelebihannya dalam melakukan eksekusi di area penalti. 

Gol tersebut adalah cara yang sangat khas Egy yang memanfaatkan kelebihan kaki kirinya. Berawal dari sebuah serangan balik, bola diterima oleh Lilipaly kemudian mengirimkan umpan kepada Egy. 

Egy melakukan pergerakan dari sisi kanan ke dalam kotak penalti lawan melewati seorang bek, lalu melepaskan tembakan dengan kaki kirinya akurat ke pojok kiri gawang Turkmenistan. 

Egy adalah sosok ketika saat ini kembali mendapat panggilan dari coach Shin Tae yong, telah berhasil membuktikan kualitasnya sebagai pemain yang masih layak berada di skuad Garuda. 

Pernah lama merumput di kompetisi Eropa Timur yaitu Polandia, Egy telah membawa pengalaman yang menjadi acuan bagi permainnannya saat ini. 

Catatan berikutnya adalah peran dari gelandang Marc Klok yang sangat sentral. Pemain Persib ini bermain sangat taktis di lini tengah bersama Ricky Kambuaya. Mereka berhasil menjadi katalisator tim. 

Dengan formasi 3-4-3, peran duet Klok dan Kambuaya sangat vital sebagai jangkar lini belakang dan depan. Mereka berhasil menjalankan tugas dengan baik. 

Kendati demikian, pada babak kedua masih juga terjadi keterlambatan turun saat adanya serangan balik dari Turkmenistan. Ada salah satu peluang emas mereka, ketika penyerangnya tinggal berhadapan dengan kiper Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata. 

Untung saja kiper asal Borneo FC ini cukup tangguh melakukan penyelamatan berharga. Paling tidak Nadeo juga berhasil melakukan penyelamatan penting sebanyak 3 kali, salah satunya dari tendangan bebas yang akhirnya membentur mistar gawang. 

Pada laga malam itu, Timnas Garuda berhasil clean sheet alias gawangnya tidak kebobolan. Hal itu merupakan kinerja di barisan belakang yang prima. 

Trio bek Timnas Indonesia malam itu bermain solid. Sandy Walsh yang melakukan debutnya bermain sangat tangguh menjaga setiap jengkal areanya. 

Begitu pula Jordi Amat adalah sosok benteng terakhir yang menjaga dan mendukung kiper Nadeo dari ancaman lawan. Beberapa kali Jordi menang dalam duel-duel bola atas bersama Sandi Walsh. 

Sementara Alfeandra Dewangga yang berposisi di sebelah kiri, menjadi tembok yang sulit dilewati para winger Turkmenistan. 

Keberhasilan trio lini  belakang ini patut diacungi jempol. Terlepas adanya momen blunder ketika mereka memainkan bola di belakang saat Jordi back pass kepada Nadeo dan kiper Borneo ini justru menyodorkan bola kepada pemain Turkmenistan. 

Ini adalah blunder fatal jika saat itu  menjadi gol untuk Turkmenistan. Namun untung saja bola tersebut lepas dari kontrol sehingga mudah diamankan. 

Kiper Nadeo bagaimanapun sangat pantas menjadi man of the match dalam laga tersebut karena dia lah yang berhasil menyelamatkan beberapa peluang emas dari tim Turkmenistan. 

Selamat untuk Timnas Indoensia. Selamat juga untuk Shin Tae yong yang berhasil meraih poin dalam rangka menaikkan rangking FIFA skuad Garuda. Bravo Merah Putih. 

Salam bola @hensa17. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun