Sementara itu sebelumnya PKB tergabung dalam Koalisi bersama Gerindra yang sudah melakukan deklarasi Prabowo sebagai bakal Capres dari koalisi ini.Â
Mereka hanya tinggal mengumumkan siapa bakal calon wakil presiden yang saat itu kemungkinan besar jatuh pada pilihan kepada Cak Imin.Â
Namun perkembangan dinamika koalisi berubah dengan masuknya Golkar, PAN, dan PBB yang juga resmi mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden.Â
Hadirnya parpol-parpol tersebut membuat PKB merasa tersisih apalagi mereka mengubah nama koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju.Â
Menyikapi kondisi terbaru dalam koalisi tersebut telah membuat Cak Imin galau tingkat berat. Hal itu karena posisi sebagai bakal calon wakil presiden jelas semakin terancam.Â
Sebagai pendatang baru dalam koalisi tersebut, Golkar mengusung Ketumnya dan PAN mencalonkan Erick Thohir sabagai bakal calon wapres untuk Prabowo.Â
Dalam kegalauan itu tetiba Nasdem mengajak PKB untuk berkoalisi. Merekapun akhirnya bersepakat menjadikan Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Cak Imin tentu saja menyambut baik niat kerja sama dengan Nasdem.Â
Kesepakatan yang melegakan bagi Cak Imin. Namun keputusan Nasdem itu menjadi kegalauan bagi Partai Demokrat yang telah dipilih untuk Ketum mereka, AHY menjadi bakal calon wakil presiden bagi Anies.Â
Partai Demokrat bereaksi keras dengan keputusan sepihak dari Nasdem dan Anies tersebut tanpa melibatkan Demokrat.Â
Akhirnya mereka menarik dukungan dari Anies karena Agus Harimurti Yudhoyono akhirnya batal dijadikan cawapres.Â
Juga Demokrat menyatakan keluar dari koalisi yang sempat dibangun bersama Nasdem dan PKS yang hampir berusia setahun.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!