Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool dan Masalah Keseimbangan Lini Tengahnya

16 Agustus 2023   06:36 Diperbarui: 17 Agustus 2023   00:17 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juergen Klopp harus berpikir keras membenahi lini tengah Liverpool (Foto Reuters/Chris Radburn). 

Liverpool baru saja menjalani laga perdana mereka menghadapi tuan rumah Chelsea di ajang musim baru Premier League pekan pertama di Stamford Bridge London, Minggu (13/8/23). 

Manajer mereka, Juergen Klopp sebelum laga tersebut mewanti-wanti pemain-pemain asuhannya, bahwa Chelsea akan bermain bagus karena di sana ada pelatih Mauricio Pochettino. 

Dan benar saja, Chelsea bermain di depan para pendukungnya dengan mendominasi laga. Liverpool yang saat itu sempat unggul 1-0, berhasil mereka samakan kedudukan menjadi 1-1. 

Bahkan sebenarnya Chelsea layak memenangkan laga tersebut, jika lini pertahanan Liverpool tidak kokoh menerima tekanan gencar skuad The Blues. 

Hasil imbang 1-1 di Stamford Bridge sama sekali bukan hasil yang buruk sehingga menghancurkan bagi tim The Reds, asuhan Klopp ini. 

Mereka bisa mengambil pelajaran berharga dalam laga perdana tersebut untuk menyadari betapa rawannya lini tengah dan pertahanan Liverpool. 

Dalam laga tersebut ternyata mereka hanya memiliki satu tembakan tepat sasaran dan itu yang juga menjadi gol satu-satunya milik Liverpool. 

Pada babak kedua semakin jelas lini tengah Liverpool perlu mendapatkan perhatian Klopp. Karena fakta dalam laga tersebut, mereka memberi Chelsea terlalu banyak peluang yang mereka sukai dalam permainan sepanjang babak kedua. 

Memang Juergen Klopp selama musim panas ini fokus pada pembangunan kembali lini tengah dengan Alexis MacAllister dan Dominik Szoboszlai masing-masing sebagai rekrutan baru yang datang dari Brighton dan Leipzig. 

Juergen Klopp harus berpikir keras membenahi lini tengah Liverpool (Foto Reuters/Chris Radburn). 
Juergen Klopp harus berpikir keras membenahi lini tengah Liverpool (Foto Reuters/Chris Radburn). 

Mereka dalam laga menghadapi ajang kompetisi baru Premier League, langsung melakukan debutnya bersama Liverpool menghadapi duel bigmatch lawan Chelsea di London. 

Dari laga tersebut mulai terlihat bahwa masalah besar yang saat ini ada di skuad Liverpool adalah lini tengah dan pertahanan mereka. 

Kepergian sosok Jordan Henderson dan Fabinho yang merupakan para gelandang berpengalaman di skuad Liverpool ternyata mulai berdampak pada performa lini tengah Liverpool. 

Alexis MacAllister dan Dominik Szoboszlai yang menggantikan posisi Henderson dan Fabinho belum memberikan kualitas seperti yang ditunjukkan kedua senior di Liverpool tersebut. 

Tipe kedua rekrutan baru Liverpool tersebut memiliki karakter menyerang lebih dominan dari pada karakter bertahannya. 

Berbeda dengan duet Henderson dan Fabinho, keduanya memiliki kualitas yang sama dalam menyerang dan bertahan. 

Dalam menghadapi Chelsea di laga perdana malam itu, Cody Gakpo merupakan salah satu dari trio lini tengah yang turun bertanding. Gak Po yag aslinya sebagai penyerang atau pemain sayap harus berposisi sebagai gelandang. 

Peran pemain muda asal Belanda ini awalnya merasa canggung dan dia selalu berbenturan dengan peran dari Diogo Jota di sisi sayap. 

Namun seiring waktu berjalan Gakpo semakin menunjukkan perannya sebagai pemain gelandang. Pada laga-laga selanjutnya Klopp harus terus memberikan kesempatan kepadanya berperan sebagai pemain lini tengah. 

Kendati bisa kita lihat trio tersebut lebih dominan memerankan sebagai gelandang menyerang. Dampaknya terasa dalam menerapkan transisi yang tidak mulus menghadapi serangan balik Chelsea. 

Keterlambatan transisi menyerang ke posisi bertahan mengakibatkan lini pertahanan Liverpool harus menerima beban berat. Kuartet bek yang dikordinasi Virgil van Dijk kerepotan menerima tekanan para penyerang Chelsea. 

Bisa kta lihat berkali-kali dalam laga tersebut, Van Dijk marah-marah kepada MacAllister agar cepat turun memperkuat lini bertahan Liverpool. 

Sebenarnya masih ada sosok gelandang bertahan yang saat ini masih berjuang menghadapi penyembuhan cedera yaitu Thiago Alcantara dan Stefan Bajcetic. 

Mereka diharapakn bisa secepatnya kembali bugar untuk memperkuat linitengah Liverpool menghadapi kompetisi yang panjang ini. 

Jurgen Klopp berharap hasil yang lebih baik ketika mereka menjamu Bournemouth di Anfield pada pekan kedua Premier League.

Ini adalah laga kandang pertama mereka pada musim baru ini. Pada musim lalu, meskipun tidak begitu mengesankan bagi Liverpool, tapi mereka memenangkan 13 dari 19 pertandingan liga mereka di Anfield. 

Menghadapi Bournemouth, ada catatan penting bagi skuad Klopp yaitu The Reds mencetak gol di pertandingan yang sama musim lalu. 

Mereka mengalahkan Bournemouth 9-0 di Merseyside pada Agustus 2022 yang merupakan rekor kemenangan terbesar di Liga Premier. 

Juergen Klopp membutuhkan waktu untuk membangun kembali kekuatan lini tengah Liverpool dalam menghadapi kompetisi Premier League. Selamat bekerja Klopp. 

Salam bola @hensa17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun