Malam Purnama Jumat Kliwon adalah malam yang paling menakutkan bagi penduduk Suluh Hawu.
Kematian beberapa penduduk pada malam purnama setiap Jumat Kliwon tersebut masih banyak meninggalkan misteri.
Malam Purnama yang lalu sosok lelaki paruh baya harus tewas karena gigitan ribuan Kelelawar yang entah dari mana datangnya.
Kepala Dusun Suluh Hawu, Ki Arang Geni selalu menunjukkan rasa prihatin mendalam setiap ada korban yang tewas.
Bahkan dirinya selalu menunjukkan rasa sedihnya ketika puteranya sendiri, Ariaraja juga menjadi korban tewas akibat peritiwa misterius tersebut.
Sebagian besar masyarakat Dusun Suluh Hawu mempercayai peristiwa itu sebagai kutukan dari penghuni Leuweung Hideung, sebuah hutan angker di pinggir dusun tersebut.
Selepas Maghrib itu Bayu Gandana masih sempat berbincang dengan Ki Damar, pemiliki kedai dan penginapan sederhana di dusun Suluh Hawu.
Bayu Gandana, sosok pemuda pengembara dari Padepokan Bayu Suci, Anyer Kidul. Sedangan Ki Damar adalah sosok yang dkenal sebagai Tabib oleh masyarakat di dusun itu.
Mereka berbincang tentang Malam Purnama Jumat Kliwon yang selalu mengincar korban.
"Ki Damar kita harus waspada malam ini kemungkinan ada serangan dari iblis itu."
"Benar Nak Bayu." Jawab Ki Damar kepada pemuda murid kesayangan Kiai Furqon, seorang pemuka agama terpandang di daerah Anyer Kidul.