Tentang Pertamax Green 95 BBM Baru Pertamina

Etanol murni memiliki nilai BTU (British Thermal Unit) sebesar 35 persen lebih rendah dari jumlah setara bensin. Sebagian besar mobil tidak menggunakan etanol murni selama ini. 

Fakta menyebutkan seperti dilansir situs tersebut bahwa menggunakan konsentrasi etanol lebih tinggi dari 15-20 persen dapat menyebabkan kerusakan mesin yang mengkhawatirkan. 

Oleh karena itu mesin harus segera disesuaikan untuk memperhitungkan sifat pembakaran yang berbeda dari konsentrasi campuran dua bahan bakar yang berlainan sifat tersebut. 

Selain itu, dampak buruk etanol lainnya adalah dapat menyerap air. Etanol murni memiliki kemampuan yang kuat untuk menyerap air dari udara di sekitarnya. 

Memang benar campuran etanol yang digunakan sebagai pencampur BBM adalah Etanol Anhydrous. Namun etanol memiliki daya tarik yang kuat terhadap air di sekitarnya. 

Maka dari itu kendati disebut sebagai Etnaol Anhydrous tapi sebenarnya etanol tersebut hanya mengandung kadar 99 persen yang 1 persennya adalah molekul air. 

Para produsen tidak dapat menjual etanol murni dengan kadar 100 persen, karena akan selalu ada sedikit air yang terkandung di dalamnya. 

Daya tarik etanol terhadap air di udara sekitatnya merupakan masalah yang harus diperhatikan bagi para pengguna BBM dengan campuran etanol. 

Dampak dari campuran etanol tersebut juga membuat terjadinya pemisahan fase kedua bahan campuran. Fase etanol terpisah dari fase bensin menghasilkan dua lapisan dari dua senyawa yang berbeda. 

Bagaimanapun dua bahan ini tidak bisa bercampur dengan sempurna karena etanol masih tetap mengandung sedikit air walaupun dengan persentase kecil. 

Faktanya BBM baru ini bukan campuran homogen bensin dan etanol dengan sempurna. Karena itu adanya pemisahan bahan yang mengendap pada tangki bensin mungkin saja terjadi.