Walaupun kemudian pada ajang berikutnya Bima Sakti gagal membawa mereka lolos ke Piala Dunia U17 pada ajang kualifikasi.Â
Ketika itu walaupun Timnas Garuda Asia berhasil menang 14-0 atas Guam, 3-2 atas Uni Emirate Arab, 2-0 atas Palestina, tetapi mereka kalah dari Malaysia U17 dengan skor telak 1-5 dalam laga terakhir grup. Â
Dari hasil tersebut Bima Sakti memiliki catatan dari 9 laga bersama Timnas U17, 8 laga berhasil mereka menangkan dan hanya satu laga kalah dari Malaysia.Â
Apakah catatan tersebut bisa menjadi gambaran kekuatan dari kualitas kepelatihan Bima Sakti?Â
Jawabannya sangat relatif karena sosok pelatih meraih prestasi ditentukan oleh banyak faktor yang menjadi penunjangnya salah satunya adalah jam terbang.Â
Melihat jam terbang Bima Sakti sebagai pelatih timnas, tentu saja masih kalah dari pelatih lain yang sekarang seperti Indra Sjafri atau Shin Tae-yong.Â
Namun penunjukkan sosok Bima selain alasan waktu yang sudah mepet untuk adaptasi dengan sosok pelatih baru bagi skuad Garuda U17, juga PSSI dalam hal ini Erick Thohir ternyata memiliki target lain.Â
Ketum PSSI itu menginginkan para pelatih muda kita bisa menimba pengalaman berharga dari ajang Piala Dunia U17 yang kebetulan diselenggarakan di Indonesia.Â
Ini kesempatan baik bagi skuad Garuda U17 dan tim pelatihnya di ajang dunia ini. Kalau bukan karena ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah, Timnas Indonesia U17 tidak bisa ikut di ajang tersebut karena tidak lolos kualifikasi.Â
Apalagi melihat gambaran kekuatan lawan bisa ditengok dari negara-negara yang lolos melalui jalur Piala Asia U-17 2023 yang berlangsung di Thailand.Â
Lawan-lawan tangguh dari Asia saja level mereka sudah berada di atas Timnas Indonesia U17. Belum laga Tim dari negara-negara Eropa seperti Prancis, Inggris, Spanyol dan Jerman. Atau tim dari Amerika Latin seperti Brasil dan Argentina.