Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Punya Nyali" Hadapi Argentina, Simak 3 Catatan Kinerja Timnas Indonesia Kontra Palestina

15 Juni 2023   06:45 Diperbarui: 15 Juni 2023   15:08 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Timnas Indonesia Rafael Struick yang melakukan debut melawan Palestina (Foto PSSI). 

Timnas Indonesia bermain imbang tanpa gol menghadapi tamu mereka, Palestina dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (14/6/23).

Shin Tae yong menerapkan formasi 4-4-2 dengan memakai sistem 4 bek sejajar dan masing-masing menggunakan 2 pemain gelandang, winger dan striker. 

Melihat hasil yang bermain imbang tanpa gol, sebenarnya Timnas Garuda layak menang dalam laga tersebut mengingat banyak peluang mereka mencetak gol dan dominasi dalam penguasaan bola. 

Mari kita simak bagaimana kinerja skuad Garuda secara lini per lini dalam laga malam itu menghadapi Palestina. Kinerja yang sangat mengesankan sebagai modal penting menghadapi Argentina dalam laga berikutnya. 

Kinerja Lini Tengah

Formasi 4-4-2 ini dinilai cukup berani karena pola yang kemudian diterapkan adalah menyerang. Untung saja duet Marc Klock dan Ricky Kambuaya cukup taktis bertindak sebagai penyeimbang transisi permainan Timnas Garuda. 

Duet pemain Persib ini sangat pandai mengatur bola untuk membuat irama permainan Garuda seimbang antara menyerang dan bertahan. Mereka juga mengambil tanggung jawab transisi dengan baik. 

Permainan duet ini sangat membantu kerja dari kuartet lini belakang Timnas Garuda. Hal itu karena bola selalu mendapatkan antisipasi sejak dari lini tengah. 

Kinerja lini tengah ini tetap terjaga dengan baik pada babak kedua walaupun Ricky Kambuaya digantikan rekannya, Ivar Jenner, sosok yang baru saja menjadi WNI. Debut Ivar Jenner ini cukup baik berduet dengan seniornya, Marc Klock. 

Kinerja Lini Belakang

Palestina bermain sangat disiplin dan selalu mengambil inisiatif untuk menyerang. Permainan berjalan terbuka skuad Palestina dengan gencar mendobrak pertahanan Timnas Indonesia. 

Kuartet lini belakang yang terdiri dari duet bek tengah Elkan Baggott dan Rizky Ridho serta duet full back, Asanawi dan Pratama Arhan benar-benar bekerja keras. 

Mereka sling bahu membahu menjadi benteng terakhir dari gawang Timnas Garuda yang dijaga Syahrul Tisna. 

Bahkan ketika laga berjalan 4 menit, skuad asuhan pelatih Makram Daboub tersebut sudah mendapat peluang emas, ketika Mahmoud Wadi menyudul bola kearah gawang Indonesia yang dikawal Syahrul Trisna. 

Namun untung saja usahanya gagal karena sundulan Wadi terlalu melebar menjauhi tiang gawang membuat kiper Syahrul Tisna lega. 

Hanya 4 menit kemudian setelah peluang tersebut, kembali Palestina mendapat peluang emas melalui Attaa Jaber, tetapi bola berhasil ditangkap oleh Syahrul. 

Beberapa kali pula Elkan Baggott dan Rizki Ridho berhasil melakukan sapuan bersih bola-bola umpan para pemain Palestina. 

Demikian pula Asnawi dan Pratama Arhan berhasil membendung sayap-sayap Palestina, mengamankan bahaya ke gawang Garuda.

Kinerja lini pertahanan Timnas Garuda yang pantas mendapatkan apresiasi tinggi. Hasil clean sheet gawang Timnas Garuda ini sangat berarti bagi motivasi tim. 

Kinerja Lini Depan

Pada menit ke-18 giliran Indonesia mendapat peluang emas. Dalam sebuah serangan dari sisi kiri pertahanan Palestina. Asnawai Mangkualam memberikan bola lurus yang diterima Rafael Struick. 

Pemain debutan yang baru saja menjadi WNI ini memantulkan bola kepada Dimas Drajad di area penalti. Striker Persikab ini menendang bola pada kesempatan pertama mengarah ke sisi kiri gawang Palestina yang dijaga kiper Rami Hamada. 

Namun tembakan Dimas Drajad masih terlalu lemah dan bola mengarah langsung ke kiper Palestina itu sehingga masih bisa ditangkap Rami Hamada. 

Peluang berikutnya terjadi pada menit ke-22, Dimas Drajad kali ini berhadapan langsung dengan kiper Palestina, Rami. Namun lagi-lagi tidak terjadi gol karena bola hasil tendangan Dimas membentur kiper Palestina tersebut dan berhasil diamankan. 

Menjadi catatan penting adalah performa debutan Timnas Garuda, Rafael Strucik yang bermain sangat mengesankan. Pergerakkan liarnya di area penalti benar-benar merepotkan barisan bek Palestina. 

Beberapa kali pula pemain berusia 20 tahun ini memberikan asis-asis yang matang untuk mencetak gol bagi rekan-rekannya. 

Setelah asisnya kepada Dimas Drajad, kali ini sebuah asis Struick kepada rekannya Marselino Ferdinan di area penalti Palestina. 

Momen itu terjadi pada menit ke-31, dari sebuah serangan yang diawali oleh umpan-umpan pendek mengalir dari bawah. 

Rafael Struick menguasai bola kemudian memberi umpan ke Marselino yang berdiri bebas. Pemain termuda dalam skuad Garuda ini langsung menendang bola kearah gawang Palestina. 

Namun tendangan Marselino masih berhasil diamankan oleh tangkapan kiper Rami yang bermain sangat tangguh menggagalkan setiap peluang emas Timnas Indonesia. 

Secara keseluruhan para pemain depan Timnas Indonesia sudah memiliki kerja sama yang sangat baik. Mereka memiliki chemistry yang dekat, hanya tinggal meningkatkan performa fisik mereka.  

Hasil imbang ini patut kita syukuri dan yang lebih patut kita berikan apresiasi adalah perjuangan skuad Garuda yang tidak kenal meyerah sepanjang laga terus menyerang membobol gawang lawan. 

Ketum PSSI menyambut baik hasil kinerja Timnas Indonesia. Erick Thohir menyampaikan pernyataan kepada situs resmi federasi, PSSI.org (14/6/23) usai laga tersebut :  

"Dari segi permainan terlihat Indonesia mendominasi. Statistik menunjukkan itu, 60%-40%. Paling tidak ada tiga peluang di babak pertama yang potensi jadi gol. 

"Meski imbang, saya puas melihat kerjasama tim yang tampak padu, meski beberapa pemain baru tergabung, termasuk pemain naturalisasi kita," ucap Erick Thohir. 

Perjalanan Timnas Indonesia masih panjang menghadapi agenda di depan terutama ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2024.  

Bravo Merah Putih @hensa17. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun