Menjadi catatan penting adalah performa debutan Timnas Garuda, Rafael Strucik yang bermain sangat mengesankan. Pergerakkan liarnya di area penalti benar-benar merepotkan barisan bek Palestina.Â
Beberapa kali pula pemain berusia 20 tahun ini memberikan asis-asis yang matang untuk mencetak gol bagi rekan-rekannya.Â
Setelah asisnya kepada Dimas Drajad, kali ini sebuah asis Struick kepada rekannya Marselino Ferdinan di area penalti Palestina.Â
Momen itu terjadi pada menit ke-31, dari sebuah serangan yang diawali oleh umpan-umpan pendek mengalir dari bawah.Â
Rafael Struick menguasai bola kemudian memberi umpan ke Marselino yang berdiri bebas. Pemain termuda dalam skuad Garuda ini langsung menendang bola kearah gawang Palestina.Â
Namun tendangan Marselino masih berhasil diamankan oleh tangkapan kiper Rami yang bermain sangat tangguh menggagalkan setiap peluang emas Timnas Indonesia.Â
Secara keseluruhan para pemain depan Timnas Indonesia sudah memiliki kerja sama yang sangat baik. Mereka memiliki chemistry yang dekat, hanya tinggal meningkatkan performa fisik mereka. Â
Hasil imbang ini patut kita syukuri dan yang lebih patut kita berikan apresiasi adalah perjuangan skuad Garuda yang tidak kenal meyerah sepanjang laga terus menyerang membobol gawang lawan.Â
Ketum PSSI menyambut baik hasil kinerja Timnas Indonesia. Erick Thohir menyampaikan pernyataan kepada situs resmi federasi, PSSI.org (14/6/23) usai laga tersebut : Â
"Dari segi permainan terlihat Indonesia mendominasi. Statistik menunjukkan itu, 60%-40%. Paling tidak ada tiga peluang di babak pertama yang potensi jadi gol.Â
"Meski imbang, saya puas melihat kerjasama tim yang tampak padu, meski beberapa pemain baru tergabung, termasuk pemain naturalisasi kita," ucap Erick Thohir.Â