Pada tahun 2016 tepatnya 20 Mei 2016 saya berniat membuat cerita bersambung (Cerbung) berjudul Pijar Api Krakatau. Namun hingga tahun 2023 ini Cerbung tersebut ternyata masih belum juga rampung.Â
Pijar Api Krakatau adalah fiksi sejarah yang terjadi di daerah Banten pada kurun waktu antara tahun 1880 sampai dengan 1883.
Saat itu bagi masyarakat Banten adalah hari-hari yang penuh dengan gejolak penindasan dari penjajah Kolonial Belanda yang ingin tetap mempertahankan jajahan Tanah Banten.Â
Rakyat Banten yang sudah sangat menderita dengan kekejaman Kolonial Belanda, mereka juga tengah dilanda musim kemarau sangat panjang.Â
Sudah hampir dua tahun tidak turun hujan. Maka kekeringan terjadi dimana-mana. Beberapa desa mengalami keprihatinan ketika tanah pertanian mereka mengalami gagal panen dan mengancam penduduk dengan musibah kelaparan.Â
Selain itu di desa-desa tersebut juga terjangkit wabah penyakit sampar yang menyerang ternak kerbau atau kambing sehingga mati sia-sia.
Mereka juga tanpa sadar selalu terancam aktivitas Gunung Krakatau yang semakin meningkat aktivitas vulkaniknya.Â
Hampir setiap saat Krakatau selalu menyemburkan asap hitam ke udara dengan pijar-pijar lidah apinya menjilat langit di atas Selat Sunda.Â
Bayu Gandana adalah sosok muda asli dari Tanah Banten yang harus mengalami semua peristiwa gejolak penjajajahn Belanda dan musibah alam paling dahsyat dalam sejarah yaitu letusan Gunung Krakatau.Â
Pemuda ini berusaha selalu berdiri di atas kedua kakinya untuk menjaga kehormatan Tanah Banten dari kejahatan penjajah Belanda.Â
Demikian sebuah sinopsis yang mengawali cerita bersambung yang hingga saat ini masih juga belum rampung.Â
Saya sengaja tidak mau mematok target kapan selesainya cerita bersambung fiksi sejarah ini. Biar saja mengalir menjadi tulisan yang setia hadir di Kompasiana.Â
Nah bagi Anda yang menggemari cerita bersambung fiksi sejarah silakan mulai membaca Episode awalnya yang saya tulis pada 20 Mei tahun 2016 :Â
Ombak Putih Selat Sunda     Â
Episode berikutnya berturut-turut para pembaca bisa meng klik tautan-tautan di bawah ini :Â
Jalan Menuju Utara
Di Tengah Wabah Ada Misteri Dua KiaiÂ
Menyingkap Rahasia Buronan Sang Gubernur
Misteri Teluh Banten
Misteri Teluh Banten (2)
Tahayul di Dusun Suluh Hawu
Bagi Anda penggemar cerita fiksi sejarah, selamat membaca 7 episode tersebut sambil menunggu episode-episode selanjutnya.Â
Terima kasih atas perhatian para pembaca.Â
Salam literasi @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H