Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Misteri "Santet" Banten (2)

23 Mei 2023   15:24 Diperbarui: 23 Mei 2023   16:10 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung Suluh Hawu tempat Aki Damar tinggal adalah perkampungan di pedalaman Banten yang letaknya antara Anyer Kidul dan Cilegon ke arah Utara. 

BACA JUGA : Ombak Putih Selat Sunda

Kampung ini juga sebagai tempat yang ada di tengah antara Anyer Kidul atau Ujung Kulon ke arah Serang atau Rangkasbitung dan Lebak.

Kampung Suluh Hawu ini tempatnya sangat disukai para pengembara karena berada di tengah-tengah Banten.

Bahkan pasukan berkuda serdadu kompeni juga kerap kali menginap di kampung ini ketika mereka melakukan perjalanan ke Selatan Banten atau sebaliknya.

Bayu Gandana pada pagi itu kembali dikejutkan oleh hawa jahat di sekitar Kedai Aki Damar.

Pemuda itu merasakan dengan ketajaman batinnya, hawa jahat itu mengalir dari Hutan di seberang jalan Utara itu. Hutan angker yang sangat ditakuti oleh penduduk setempat bernama Leuweung Hideung.

Tadi malam, Bayu sudah mempersiapkan diri dalam upayanya membantu Aki Damar untuk pengobatan pasien wanita yang penyakitnya sangat aneh itu.

Dini hari itu rutinitas Bayu seperti biasa melakukan sholat tahajud dan membaca dzikir hingga tiba waktu sholat Subuh.

Dirinya harus mempersiapkan dengan kuat karena Bayu sangat menyadari kekuatan musuhnya bukan lawan sembarangan.

Hal itu terbukti, selama dzikir pada malam dini hari itu, Bayu merasakan bagaimana hawa panas menyerang tubuhnya dengan dahsyat.

Begitu pula bau busuk yang menyengat hidungnya. Anak muda murid kesayangan Kiai Furqon itu tetap bertahan memerangi serangan Si Iblis bermata satu itu.

Pertempuran mereka sangat keras sampai-sampai dipan tempat Bayu melakukan ibadah malam itu bergetar hebat.

Mata batinnya masih melihat Iblis bermata satu selalu menatapnya penuh dengan dendam membara.

Wajah Iblis itu jelek dan menyeramkan. Matanya yang hanya satu itu penuh dengan pijar api yang memerah.

Iblis itu sangat menaruh dendam sekali kepada Bayu. Mungkin karena Bayu berhasil menyelamatkan Bolang dari Leuweung Hideung.

Kini Bayu langsung berhadapan dengan iblis itu ketika dirinya harus melakukan pengobatan pasien wanita di desa itu yang biasa diobati dengan ramuan dari Tabib Aki Damar.

Pasien dari Aki Damar ini hamil tua namun hingga 18 bulan ini masih juga belum melahirkan sehingga suaminya sangat khawatir.

Dalam suatu kunjungan pengobatan rutinnya, Aki Damar mengajak Bayu. Kakek Tua ini terkejut ketika mengetahui bahwa ada ruh jahat masuk ke dalam perut wanita itu.

Beberapa hari yang lalu Bayu masih ingat ketika berhasil menyelamatkan sosok jawara Bolang dari cengkeraman Si Iblis di Leuweung Hideung.

Luka-lukanya yang parah membuat Aki Damar tidak mampu memberikan penyembuhan menggunakan ramuan tradisionalnya.

Saat itu Bayu sendiri belum mampu menerawangan keberadaan mahluk halus Iblis bermata satu itu.

Namun sekarang pemuda rendah hati ini sudah mampu menemukan jejak gaib Iblis itu.

Iblis penghuni Leuweung Hideung itu sering kali digunakan sebagai perantara bagi penganut ilmu hitam di perkampungan itu. 

Apakah Bayu Gandana mampu mengatasi tantangan ini. Dengan kemampuan ilmunya penduduk dusun itu sangat berharap kepada Bayu bisa mengusir anasir-ansir jahat yang kerap mengganggu penduduk setempat. 

BERSAMBUNG.

Salam @hensa17 

#FiksiSejarah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun