Sebelum babak kedua berlangsung ada dua pemain masuk yaitu Muhammad Ferrari menggantikan Komang Teguh yang cedera dan Ananda Raehan keluar, masuk Muhammad Taufany.Â
Ini kunci rahasia coach Indra untuk mempertahankan kestabilan lini tengah dan kuartet belakang Garuda Muda. Taufany memiliki kelebihan dalam menyerang yang pandai mencari ruang.Â
Pada babak kedua gol kembali lahir untuk Garuda Muda. Bola berawal dari lemparan ke dalam jarak jauh dari Pratama Arhan yang sempat di tepis kiper Van Chuan.Â
Namun bola liar tersebut mengarah pada Marselino. Pemain muda ini menembak keras oleh sehingga membentur kaki Ferrarri.Â
Bolapun berbelok arah masuk ke gawang Vietnam. Indonesia mengungguli Golden Star Muda itu dengan skor 2-1 di menit ke-53.Â
Mala petaka kartu Merah itu akhirnya datang ketika Pratama Arhan harus menerima kartu kuning kedua. Arhan melanggar winger Vietnam yang berlari melewatinya.Â
Sejak itu Indonesia bermain hanya dengan 10 pemain. Coach Indra pun harus memutar otak agar keunggulan 2-1 bisa dipertahankan dengan kokoh.Â
Rio Fahmi pun masuk menggantikan Witan Sulaeman untuk mengisi posisi bek kiri yang lowong. Begitu pula Ramadhan Sananta keluar lalu masuk Irfan Jauhari dengan tenaga lebih segar.Â
Inilah kunci rahasia berikutnya dari coach Indra, Rio Fahmi walaupun posisi aslinya bek kanan masuk karena memiliki jam terbang lebih tinggi dibandingkan bek kiri yang ada sebagai pelapis Arhan yaitu Haykal.Â
Dengan komposisi ini pertahanan tetap stabil, kendati sempat kebobolan akibat gol bunuh diri Bagas Kaffa dalam sebuah kemelut di depan gawang Ernando Ari.Â
Saat itu hingga menit ke-90 skor masih tetap imbang 2-2 dan hampir semua penonton sudah menganggap laga akan berlansung sampai perpanjangan 2x15 menit.Â