Indra Sjafri juga selalu gemar dengan formasi 4-3-3 selama mengasuh tim-tim muda Garuda selama ini. Sejak eranya Evan Dimas hingga eranya Egy Maulana Vikri.Â
Maka prediksi saya formasi yang menjadi pegangan skuad Garuda U22 kali ini juga menggunakan pola 4-3-3. Indra Sjafri sangat jarang menggunakan formasi dengan 3 bek seperti yang kerap Shin Tae yong terapkan pada skuad Garuda.Â
Dengan formasi 4-3-3 pilihan paling tepat pada kuartet bek adalah duet bek tengah Rizki Ridho dan Muhammad Ferrari. Sementara untuk full back ada Pratama Arhan dan Alfreanda Dewangga.Â
Mereka berempat meanjadi barisan benteng lini belakang bagi sosok kiper Ernando Ari yang mengawal mistar gawang Garuda U22.Â
Trio lini tengah yang menjadi lini vital dalam menjaga keseimbangan tim terdiri dari sosok Marselino Ferdinan, Beckham Putra dan Witan Sulaeman.Â
Mereka bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan transisi menyerang dan bertahan yang ideal. Beckham dan Marselino harus bisa saling mendukung dalam bertahan sementara Witan lebih banyak membantu penyerangan.Â
Sementara untuk trio penyerang sosok-sosok ini menjadi pilihan yang tepat. Mereka adalah Jeam Kelly Sroyer, Ramadhan Samanta dan Irfan Jauhari.Â
Dengan sebelas pertama yang turun sejak kick off, mereka harus langsung menekan pada awal-awal laga untuk mendapatkan gol cepat. Jika hal itu terjadi maka gol cepat menjadi lebih baik untuk membuat permainan bisa lebih nyaman.Â
Formasi 4-3-3 tersebut lebih banyak dengan aktivitas menyerang. Namun juga jangan sampai melupakan transisi bertahan dengan cepat.Â
Dari segi head to head, sebenarnya fakta menunjukkan bahwa sejarah pertemuan kedua negara di ajang sepak bola SEA Games, Indonesia tidak pernah kalah dari Filipina.Â
Dari sembilan pertemuan, Indonesia menang delapan kali dan satu laga berakhir imbang. Tim Merah Putih dalam sejarah pertemuan mereka dengan Filipina berhasil mencetak 24 gol dalam sembilan laga tersebut dan kebobolan empat gol.Â