Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan dan Kesucian Jiwa di Hari Kemenangan

21 April 2023   13:25 Diperbarui: 21 April 2023   14:36 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan benar-benar segera pergi meninggalkan kita semua. Lalu apa yang kita dapatkan dari kehadiran Ramadan di tengah kita? Apakah jiwa kita sudah merasa suci? 

Pada saat gema Takbir berkumandang semoga saja kita sudah menjadi orang yang benar-benar berjiwa suci menyambut Hari Kemenangan. 

Rasa haru karena harus meninggalkan Ramadan dan rasa bahagia karena berhasil menunaikan ibadah puasa dan menginjakkan kaki di hari 1 Syawal Idul Fitri. Semuanya bercampur aduk dalam jiwa kita. 

Mari kita simak kembali apa saja yang sudah kita dapatkan selama Ramadan tersebut. Puasa banyak mengajarkan kita menjadi insan yang selalu mawas diri. 

Rasulullah SAW pernah bersabda pada sebuah Hadis bahwa begitu ramai orang yang berpuasa, akan tetapi mereka tidak mendapat apa-apa daripada puasanya itu kecuali rasa lapar dan dahaga saja. 

Begitu pula berapa ramai orang yang sholat malam, akan tetapi mereka tidak mendapat apa-apa daripada sholat malamnya itu kecuali hanya terbatas kepada berjaga malam saja. Hadis ini Riwayat dari Ibnu Majah. 

Selama menjalan ibadah puasa tersebut kita setidaknya bisa menghidarkan dari hal-hal yang sia-sia karena perbuatan yang dikerjakan tidak memiliki nilai di Depan Allah. 

Siapakah orang-orang yang amal-amalnya hanya sia-sia saja dalam aktivitas mereka selama ibadah di bulan Ramadan? 

Inilah mereka yang hanya mendapatkan kerugian ketika Ramadan berlalu dari hadapan kita. 

Mereka yang Allah panjangkan umurnya sampai ke akhir Ramadan, tetapi membiarkan hari-hari Ramadannya berlalu begitu saja tanpa amal yang bermanfa'at. 

Mereka yang menunggu waktu berbuka puasa, tetapi tidak pernah mengambil kesempatan baik itu untuk berdoa kepada Allah. 

Padahal saat-saat menjelang buka puasa adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun