"Bu Pras. Kenalkan saya, Anin!" kata Anindia tersenyum sambil menjabat erat tangan lembut Adzkia.Â
Prasaja sempat melihat ada rasa takjub ketika Anindia memandang kecantikan istrinya. Adzkia memang wanita anggun bersahaja dengan pancaran mata yang memukau.
Tentu saja Anindia dan wanita manapun pasti kagum dengan kecantikan istri Prasaja ini. Adzkia adalah wanita yang sangat dibanggakan Prasaja, bukan hanya karena kecantikan lahirnya namun juga kecantikan jiwanya.
"Panggil saja Aya, Bu Anin!" Kata Adzkia sambil tersenyum.
"Saya juga jangan dipanggil Bu. Panggil Anin saja. Apalagi saya lebih muda dari mbak Aya." Kata Anin sambil tertawa.
"Iya baik, saya panggil Anin gimana?" Kata Adzkia masih sambil tersenyum menawan.
"Iya boleh Mbak Aya! Biar kita akrab," kata Anindia sambil matanya memandang Adzkia tidak berkedip karena terpesona.
Prasaja melihat ada sebersit rasa cemburu dalam hati Anindia dengan kecantikan Adzkia. Namun wanita ini dengan cepat berhasil menyembunyikan perasaan tersebut.Â
Anindia sendiri harus jujur bahwa Adzkia adalah sosok wanita dengan kecantikan yang menawan. Sangat pantas jika Prasaja memilihnya menjadi istrinya.Â
Dulu ketika SMA, Prasaja adalah kakak kelasnya di kelas 12. Sedangkan Anindia sendiri sekelas dengan adik bungsunya, Renata Utami di kelas 10.Â
Prasaja usai lulus dari kuliah bekerja di sebuah perusahaan perkebunan komoditi gula. Saat ini dia sukses menjabat sebagai salah satu General Manajer Pabrik Gula.Â