Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kisah Inspiratif Ramadan Momen Wafatnya Rasulullah

9 April 2023   23:53 Diperbarui: 10 April 2023   00:37 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah inspiratif Ramadan itu adalah momen wafatnya Rasulullah SAW.  

Beliau pada saat saat akhir hayatnya ternyata masih memikirkan umat nya, bagaimana sakitnya saat mengalami nyawa dicabut Malaikat Izrail dari jasadnya. 

Beliau ketika merasakan sakit luar biasa saat itu yang Beliau ingat adalah umatnya. Rasulullah tidak mau umatnya merasakan sakit saat nyawanya dicabut Izrail. 

Banyak sekali petuah Rasulullah untuk kita semua. Terutama tentang mengingat kematian. 

Di antara inti pesan beliau adalah bahwa darah, dan harta benda manusia suci untuk dirinya di hari dan bulan suci itu. 

Namun manusia pasti akan menghadap Tuhan-Nya, serta dituntut pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang pernah dilakukan. 

Pada tahun ke 10 Hijriyah Rasulullah melaksanakan haji yang terahir, yaitu Haji  Wada' (haji perpisahan). 

Pada saat itu begitu banyak pesan yang Rasulullah sampaikan pada saat khotbah di tengah pelaksanaan ibadah haji di bulan Zulhijjah tersebut. 

Pesan pesan Beliau yaitu tentang dasar-dasar atau pokok-pokok agama Islam dan cabang-cabangnya. 

Filosofi yang diterapkan adalah barang siapa yang diberi amanah, wajib untuk menyampaikan pada yang berhak. 

Sifat Nabi salah satu nya adalah berlaku amanah kepada hamba Allah. Sifat adalah satu dari

Tepat 63 tahun, tanggal 12 Rabiul Awwal 11 Hijriyah, Rasulullah Saw. Wafat di pangkuan Aisyah r.a. 

Kaum muslimin saat itu sangat berduka atas perpisahan dengan Rasulullah. 

Bahkan ketika itu Umar bin Khattab mengancam akan menghunus pedang bagi siapa saja yang berkata bahwa Rasulullah telah wafat. 

Hanya sahabat Abu Bakar yang bisa menghadapi kenyataan yang ada. 

Itulah sebabnya ketika kabar tersebut sampai pada Abu Bakar Ash-Shidiq, beliau langsung datang kerumah Aisyah dan langsung mencium Nabi sambil menangis. 

Usai mengetahui dengan jelas bahwa Nabi telah wafat, maka setelah itu Abu Bakar keluar sambil berkata kepada banyak orang. 

Abu Bakar selalu mengingatkan bahwa barangsiapa yang menyembah Muhammad, sungguh beliau telah wafat, tetapi barangsiapa yang menyembah Allah sesungguhnya Allah itu hidup kekal abadi dan tiada pernah kan mati. 

Inilah kisah inspiratif yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kita ini mahluk fana.

Salam bahagia @hensa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun